Bima, Incinews.net, Bima – Suasana rapat Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kabupaten Bima pada Rabu (30/7/2025) mendadak ricuh. Sebuah insiden mengejutkan terjadi di dalam ruang sidang, ketika salah satu perangkat rapat berupa meja kaca pecah. Kejadian ini viral di media sosial dan memantik reaksi publik yang mempertanyakan integritas forum wakil rakyat.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Nurdin, yang dikonfirmasi Incinews Kamis (31/7/2025), membenarkan insiden tersebut terjadi saat tensi rapat memanas. Ia mengungkapkan kekecewaannya karena tidak diberi ruang untuk menyampaikan pendapat dalam forum resmi Pansus.
“Saat saya ingin bicara, saya malah disebut tidak tahu aturan. Itu yang memicu emosi saya,” ujar Nurdin saat diwawancarai di depan ruang Komisi II DPRD Kabupaten Bima.
Menurut Nurdin, rapat Pansus seharusnya menjadi forum terbuka yang melibatkan seluruh fraksi untuk menyampaikan pandangan dan kritik konstruktif. Namun, ketegangan yang tidak dikelola dengan baik justru berujung pada insiden tidak terduga yang kini menjadi sorotan publik.
Terkait kerusakan meja kaca yang terjadi akibat ledakan emosi saat rapat, Nurdin secara tegas menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab penuh.
“Siap bertanggung jawab,” tegasnya singkat.
Lebih lanjut, Nurdin menepis isu liar yang mencoba mengaitkan insiden ini dengan polemik pembagian Pokok Pikiran (Pokir) antar anggota dewan. Ia memastikan bahwa pecahnya meja kaca murni merupakan buntut dari dinamika internal dalam pembahasan substansi Pansus, bukan karena faktor eksternal apalagi motif pembagian anggaran.
“Insiden ini murni soal Pansus, tidak ada kaitan dengan Pokir,” tandasnya.
Meski sempat memanas, Nurdin menegaskan bahwa situasi di internal DPRD Kabupaten Bima kini sudah kembali kondusif. Ia berharap ke depan forum Pansus dapat berjalan lebih terbuka, demokratis, dan menjunjung tinggi etika berdiskusi.
Team Incinews akan terus memantau perkembangan lebih lanjut terkait insiden ini, termasuk kemungkinan evaluasi terhadap tata tertib rapat dan manajemen emosi para wakil rakyat.
