Pertanyaan ini pasti terlintas pada pikiran para pelaku politik lokal pulau Sumbawa (Bima Dompu Sumbawa) saat ini. Kehadiran sosok dan wajah baru di kancah politik lokal menjadi sorotan menarik untuk di kupas dalam setiap momen.
Berkaca dari sejarah politik 2019 kehadiran para figur muda pulau Sumbawa yang bermunculan bagai jamur di musim hujan, ini menandakan gairah figur - figur muda pulau Sumbawa untuk ikut kontestasi politik cukup tinggi tentu ini harus di jemput dan di support. Jangan lupa sejarah NTB seorang Doktor Zul yang datang tanpa dikenal mampu merobohkan tembok kokoh sejarah kepemimpinan di NTB.
Puluhan tahun menjadi pejuang devisa memberikan andil besar untuk devisa Indonesia kini Boris Saifullah kembali untuk tanah kelahirannya setelah bermetamorfosis menjadi pengusaha sukses di bidang telekomunikasi, dia mulai membangun kerajaan bisnisnya dari Bandung Jawa barat hingga membangun sekolah telekomunikasi di kampung halamannya Sumbawa.
Tidak cukup dengan itu Boris Syaifullah mulai meniti jalan politik sebagai penjembatan cita - citanya untuk mengabdi kepada masyarakat lebih luas, Boris Syaifullah meyakini di tangan anak-anak muda yang energik dan progresif sepertinya tidak susah mewujudkan mimpi melihat Sumbawa khususnya dan pulau Sumbawa pada umumnya maju dan berkembang seperti pulau Lombok.
Sinergi antara pengusaha dan politisi tentu akan menjadi motor investasi mempercepat akselerasi pembangunan daerah itu sendiri itulah keinginan Boris Saifullah yang terbaca dari cara berpikirnya yang sederhana namun mampu menerawang masa depan "jalan panjang tentu dimulai dari langkah pertama" kalimat - kalimat yang sering diungkapkan oleh doktor zul menjadi spirit Boris Syaifullah memantapkan diri terjun kedunia politik.
Pulau Sumbawa seharusnya berbangga diri, satu lagi putra terbaiknya kembali untuk memeluk dan merawatnya, sederetan panjang nama para pengusaha dan politisi sukses asal pulau Sumbawa yang selama ini menghiasi kancah politik Nasional kini di isi oleh Boris Syaifullah seorang anak muda energik dan progresif yang siap mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan kedepan.
Sebagai para tetua dan politisi tua yang sudah lama mengisi ruang politik Nasional harusnya juga bangga atas kehadiran Pahlawan Devisa ini dan mendorong anak muda untuk regenerasi kedepannya. Para tetua harusnya tidak boleh menganggap kehadiran Boris Syaifullah sebagai kompetitor yang membahayakan posisi mereka pada kancah politik Nasional, bila ini terjadi maka keterpurukan ruang demokrasi di pulau Sumbawa akan terus terjadi.
Salam hangat dari anak muda ufuk timur Pulau Sumbawa
Ardiansyah
