Incinews.net
Selasa, 29 Januari 2019, 07.44 WIB
Last Updated 2019-01-28T23:44:32Z
NTBPemerintah

Indonesia Berada Pada Zona Rawan Bencana, Salah Satunya NTB


Mataram,incinews.net-Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masuk dalam wilayah rawan bencana. Di antara bencana besar yang belum lama ini terjadi adalah bencana gempa bumi yang menelan banyak korban jiwa dan menghancurkan puluhan ribu rumah warga termasuk juga berbagai fasilitas umum. 

Hari ini, Senin, 28 Januari 2019, Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri undangan dari Deputi IV Bidang Ekonomi Badan Intelijen Negara (BIN) untuk membahas Kesiapan Pemerintah Dalam Menghadapi Potensi Bencana Tahun 2019. 

Irjen Pol Bambang Sunarwibowo selaku Kepala Deputi IV BIN dalam pemaparan pembukannya menyampaikan bahwa, bencana alam yang terjadi di Indonesia sulit atau bahkan tidak bisa dihindari. Untuk itu, lanjut Bambang, kita sangat perlu untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat terkait dengan potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. 

“Perlu ada koordinasi yang baik antara semua pihak dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang akan terjadi pada tahun 2019. Hal ini mengingat, sebagian besar wilayah Indonesia berada pada zona rawan bencana khususnya bencana gempa bumi,” jelas Bambang di Ruang Serbaguna Kantor BIN Jakarta.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB yang akrab disapa Umi Rohmi dalam kesempatan Rakor ini menyampaikan bahwa, NTB setelah diterpa rentetan gempa bumi pada tahun 2018, kini sedang fokus mengerjakan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. 

“Saat ini kami sedang terus mempercepat selesainya pembuatan hunian tetap atau huntap bagi korban terdampak gempa bumi Lombok Sumbawa,” papar wagub.

Hunian tetap yang sedang dibangun untuk korban gempa, lanjut wagub, berupa rumah tahan gempa dengan berbagai bentuk seperti Risha, Risba, Riko, Rika, dan lain sebaginya.

“Mengingat NTB merupakan wilayah rawan gempa, maka rumah yang dibangun untuk masyarakat korban gempa berupa rumah tahan gempa sehingga bisa tahan jika sewaktu-waktu gempa kembali terjadi,” tuturnya. (inc)