Mataram Incinews, Net- Sorotan tajam tertuju ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) usai dirilisnya data pertumbuhan ekonomi terbaru yang menunjukkan tren negatif. Kondisi ini memicu keprihatinan berbagai kalangan, termasuk dari organisasi mahasiswa Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bali-Nusra.
Ketua Bidang Badko HMI Bali-Nusra, Sugeng, menilai bahwa lesunya ekonomi NTB merupakan sinyal bahaya yang harus ditindaklanjuti secara serius oleh seluruh pemangku kepentingan. HMI bahkan melakukan kajian internal untuk menelusuri penyebab utama stagnasi ekonomi tersebut.
"Pertumbuhan ekonomi yang minus adalah hal yang sangat mengkhawatirkan. Kami sudah melakukan kajian mendalam untuk menelusuri dampaknya, dan dari situ kami akan menyusun solusi yang dapat kami tawarkan kepada Pemerintah Provinsi NTB," ujar Sugeng dalam keterangan pers, Senin (21/7).
Salah satu penyebab utama dari kemerosotan ekonomi tersebut, menurut HMI, adalah belum optimalnya operasional smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kabupaten Sumbawa Barat. Padahal, smelter tersebut menjadi salah satu proyek strategis nasional yang digadang-gadang akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.
Sugeng menegaskan bahwa optimalisasi produksi di smelter PT AMNT sangat penting karena akan berdampak langsung terhadap ekspor, penerimaan pajak, dan pendapatan daerah lainnya.
“Smelter harus didorong untuk segera beroperasi penuh. Ketika produksi meningkat, maka ekspor naik, pendapatan pajak ikut meningkat, dan ini langsung berdampak pada perputaran ekonomi daerah," ujarnya.
Ia juga menyoroti bahwa sektor pertambangan merupakan penopang utama ekonomi NTB saat ini. Oleh karena itu, proyek smelter PT AMNT dianggap sebagai kunci penting dalam mendorong pemulihan ekonomi dan menjadikan NTB sebagai provinsi maju di masa mendatang.
“Pertambangan adalah sektor strategis. Maka, kami mendorong agar smelter PT AMNT bisa segera beroperasi maksimal guna memulihkan ekonomi NTB. Ini bukan sekadar isu industri, ini tentang masa depan daerah kita,” tegas Sugeng menutup pernyataannya.
HMI Bali-Nusra juga menyatakan siap menjalin komunikasi aktif dengan pihak pemerintah daerah dan manajemen PT AMNT agar agenda pemulihan ekonomi NTB bisa berjalan cepat dan tepat sasaran.
