INSAN CITA (inciNews.net) LOMBOK -
Anggota Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB, Hasan Basri hadir dalam Safari Kamtibmas Pemilu Damai dan Bakti Sosial bersama Kapolda NTB dan Polresta Mataram di Pondok Pesantren Ad-Dinnul Qoyim Kapek, Lombok Barat, Selasa (29/8/2023).
Hasan menyampaikan terimakasih dan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan tersebut karena menjadi forum silaturahmi dengan santri, pengurus Ponpes, dan warga sekitar.
Dalam paparannya, Hasan mengingatkan kepada peserta yang hadir utuk menciptakan pemilu yang aman dan tertib. Hasan juga menyampaikan bahwa Bawaslu mengedepankan tiga aspek dalam pelaksanaan pemilu yang damai dan kondusif.
“Pertama, Bawaslu berharap agar dalam pelaksanaannya pada saat kampanye sampai dengan pencoblosan untuk menghindari adanya politik uang. Hal ini, jelas peraturannya dalam undang-undang.” Terangnya.
Kedua, bahaya adanya politisasi SARA. Bahwa, setiap pemilih memiliki haknya masing-masing dalam memilih pemimpinnya tanpa melihat agama, suku, ras atau golongan tertentu. Politisasi SARA sendiri merupakan hal yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa, oleh karena itu harus dihindari.
Terakhir, bagi pemilih pemula hingga pemilih disabilitas, penting untuk memerangi hoaks. Penyebaran hoaks memiliki dampak yang besar bagi keamanan dan ketertiban dalam penyelenggaraan pemilu. Hasan berharap warga bijak dalam menggunakan gawai, dan menghindari menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
"Saring lah sebelum membagikan informasi yang diterima, karena hoaks dapat menyebar kemana-mana. Kolaborasi kita bersama dapat mencegah hal tersebut terjadi dan menciptakan Pemilu yang damai dan kondusif." Tegas Hasan
Kegiatan tersebut ditutup dengan acara bakti sosial dan disambut baik oleh warga serta pihak Pondok Pesantren. Hadir juga dalam acara tersebut, Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto, Anggota Bawaslu NTB, Hasan Basri, Anggota KPU NTB, Yan Marli, Kepala Kanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz, dan Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Ruslan Abdul Gani.
