Incinews.net
Selasa, 05 Juli 2022, 22.49 WIB
Last Updated 2022-07-05T14:59:12Z
BankMataramNTB

Direktur Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo Ungkap Berbagai Capaian

Foto: Direktur Utama PT Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo.

insan cita (incinews) Mataram - Hari ini Bank NTB Syariah kini berusia 58 tahun. Dalam Milad Bank NTB Syariah ke-58 ini, Direktur Utama PT Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal baik, Selasa (5/6/ 2022). 

Pertama soal data keuangan bank posisi pada Juni 2022. Menurut dia, data keuangan menunjukkan pertumbuhan lebih baik. Untuk total aset Rp 13.24 triliun meningkat 18.13 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 11,22 triliun. 

Kemudian dana pihak ketiga atau DPK sebesar Rp 11,74 triliun meningkat 22.68 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 8,14 triliun. Adapun total pembiayaan, yakni Rp 8,12 triliun meningkat 9.67 persen dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 7,41 triliun. Selanjutnya untuk Laba sampai dengan bulan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 76 miliar. 

Selain penyempurnaan produk dan proses bisnis yang dilakukan sejak awal konversi dipenghujung tahun 2018, pihaknya mengaku sangat bersyukur atas perkembangan infrastruktur layanan jaringan Kantor Bank NTB Syariah yang dinilai berkembang siginifikan. 

Dimana dengan desain dan arsitektur modern yang memberikan kenyamanan dan kebanggaan kepada masyarakat didalam bertransaksi. "Saat ini terdapat 55 unit kantor yang terdiri dari 1 kantor pusat, 12 kantor cabang," kata Kukuh. 

"Kemudian 26 kantor cabang pembantu, 5 kantor kas, 11 kantor layanan tersebar diseluruh Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Barat dan Kota Surabaya," tambah pria yang dikenal santun dan ramah tersebut. 

Dikatakannya, desain kantor-kantor Bank NTB Syariah saat ini mengadopsi konsep modern dan berkelanjutan dengan penerapan konsep green office disetiap gedung kantor baru Bank NTB Syariah. 

Diantaranya, sebut dia, yaitu konsep hemat energi, paperless, carbonless dan plasticless untuk memastikan keselarasan antara profit, people, planet (3P) sebagai wujud komitmen Bank dalam penerapan financial sustainability.

"Saya berpesan kepada unsur pimpinan dan segenap insan amanah Bank NTB Syariah untuk senantiasa menjaga dan memelihara kebersihan, keindahan, serta kondusifitas kantor," pesannya. 

"Agar nasabah dan masyarakat merasa nyaman, tenang dan aman berinteraksi serta bertransaksi dengan Bank NTB Syariah," imbuh Direktur Utama Bank NTB Syariah ini. 

Oleh karenanya, Kukuh Rahardjo mengajak semuanya dapat berdo'a agar pembangunan Kantor Pusat Bank NTB Syariah dikawasan Islamic Center Mataram dapat berjalan baik sebagaimana diharapkan bersama. 

Dengan harapan, kata dia, dapat memberikan manfaat dan maslahat yang lebih besar kepada masyarakat NTB. Dia juga menegaskan, bahwa capaian yang diperoleh Bank NTB Syariaha hingga saat ini merupakan ikhtiar bersama. 

Baik itu dalam perjuangan dan kontribusi para pendiri ataupun pendahulu Bank NTB Syariah sejak 58 tahun yang lalu. Menurut Kukuh, para pendiri dan pendahulu telah mengorbankan daya upaya untuk membangun Bank NTB Syariah hingga menjadi seperti saat ini. 

"Maka dari itu, ungkapan syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada para pendiri dan pendahulu Bank NTB Syariah yang telah berjasa untuk lembaga tercinta ini," ucapnya. 

"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencatat segala apa yang telah diberikan sebagai ‘amal jariyah di sisiNya dan mendapatkan pahala serta balasan yang lebih baik di dunia dan kelak di akhirat. Aamiin ya mujibbassa’ilin," kata Kukuh menambahkan. 

Lebih lanjut disampaikannya, melalui Milad ke-58 tahun ini mengusung tema “Sinergi Menuju Era Digitalisasi”. Merupakan filosofi yang ingin disampaikan adalah, pihaknya ingin membangun kesadaran. 

"Terutama kepada segenap insan amanah Bank NTB Syariah bahwa saat ini dunia bergerak ke arah digitalisasi, begitu pun juga dengan bisnis perbankan tidak terlepas dari pergerakan ke arah digitalisasi," kata Kukuh Rahardjo. 

Perkembangan dunia ke arah digital, masih kata dia, menuntut kita untuk peka dan meresponnya dengan cepat dan tepat. Hal inilah yang menjadi alasan bagi Bank NTB Syariah untuk bergerak secara aktif. 

Terutama dalam mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi digital masyarakat yang handal dan lengkap. Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 sampai dengan saat ini menjadi katalisator percepatan digitalisasi pada hampir seluruh aspek kehidupan. 

"Kita harus bersyukur dan berbangga bahwa pada usia ke-58 ini, Bank NTB Syariah mampu mengikuti perkembangan digitalisasi yang terjadi. Alhamdulillah, tahun ini Bank NTB Syariah telah melakukan peluncuran New Mobile Banking yang memiliki fitur transaksi lebih lengkap dan handal untuk menghadirkan customer experience yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi nasabah," ungkapnya.

"Kami menghimbau kepada segenap unsur pimpinan untuk meningkatkan kinerja, melakukan upgrade knowledge dan senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas skill agar mampu tampil menjadi seorang agile leader, yakni pemimpin-pemimpin yang handal dan mampu memberikan kontribusi terbaik di tengah pesatnya perkembangan dunia digitalisasi yang terjadi saat ini," sambungnya lagi.

Tak hanya itu, ditegaskan Kukub Rqhardjo, dukungan digitalisasi dalam produk dan layanan Bank NTB Syariah memberikan kontribusi positif dalam mendorong peningkatan revenue dari sisi e-channel. 

Berkat penyempurnaan layanan dari sisi digitalisasi pada e-channel, baik melalui aplikasi new mobile banking, CMS, Laku Pandai, EDC, QRIS atau pun ATM adalah faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan pendapatan Fee Based Income (FBI). 

"Tercatat sampai dengan Juni 2022 pendaptan FBI dari e-channel dan APMK sebesar Rp 11,9 miliar dari total FBI sebesar Rp 30,98 miliar. Alhamdulillah angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dari periode-periode sebelumnya," ujarnya. 

"Kita patut optimis bahwa sejalan dengan peningkatan revenue yang diperoleh dari e-channel akan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan pegawai. Pada tahun 2022 ini pendapatan FBI dari e-channel dan APMK ditargetkan sebesar Rp 25,3 miliar dari total FBI sebesar Rp 60,8 miliar," ungkapnya lagi. 

Dia pun berpesan kepada segenap unsur pimpinan dan seluruh insan amanah Bank NTB Syariah agar membangun kesadaran dan bersungguh-sungguh dalam meningkatkan FBI dari sisi e-channel dalam rangka mendorong pertumbuhan laba dan kesejahteraan bagi seluruh pegawai.

Terhadap pencapaian yang telah diraih oleh Bank NTB Syariah selama 58 tahun berkiprah, Dirut menegaskan, agar disikapi dengan penuh rasa syukur dengan tetap berikhtiar maksimal untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja.

"Saya berpesan agar dalam bekerja selalu memegang prinsip-prinsip amanah (kejujuran), memperkuat mitigasi risiko, penerapan Good Corporate Governance (GCG) serta memastikan kualitas bisnis dapat dijalankan secara sehat," tegas Kukuh Rahardjo. 

"Kita harus menyadari bahwa tantangan yang dihadapi kedepannya semakin berat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai terdapat Sembilan tantangan yang dihadapi Bank dalam transportasi digital," lagi kata dia. 

Sembilan tantangan itu, diantaranya risiko perlindungan dan pertukaran data pribadi, risiko strategis investasi di bidang IT, risiko serangan siber, risiko kebocoran data nasabah, penyalahgunaan teknologi, risiko penggunaan pihak ketiga (outsourching), infrastruktur jaringan telekomunikasi, kesiapan organisasi hingga regulatory framework yang sepenuhnya belum kondusif. 

"Oleh karenanya, kita harus mempersiapkan mitigasi risiko yang kuat dengan memastikan pilar-pilar bisnis Bank tegak berdiri kokoh untuk menghadapi tantangan transformasi digital di tahun-tahun mendatang,"tutup Direktur Utama Bank NTB Syariah.