Incinews.net
Kamis, 30 Juli 2020, 04.23 WIB
Last Updated 2020-07-29T20:25:11Z
NTB

Gubernur NTB: Inovasi Sebagai Kunci Pembangunan, Teknologi Adalah Aktor Utama

Foto: Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Manajemen Inovasi (SEMAI) 2020 bertempat di Ruang Kerja Gubernur. (ist/O'im)

Mataram, incinews.netInovasi menjadi kunci pembangunan daerah dan bangsa yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, untuk menghadirkan inovasi diperlukan kemajuan teknologi di dalamnya. Singkatnya, teknologi menjadi aktor utama dalam proses inovasi pembangunan.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional Manajemen Inovasi (SEMAI) 2020 bertempat di Ruang Kerja Gubernur, Senin 27 Juli 2020. Seminar yang diselenggarakan secara daring oleh  Prodi Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa ini bertajuk “Peran Inovasi Berbasis Riset Dalam Pembangunan Daerah Yang Inklusif Dan Berkelanjutan”. 

“Tidak mungkin ada inovasi tanpa keterlibatan teknologi. Teknologi ini aktor utama dalam inovasi,” jelas Bang Zul. Selain Gubernur NTB, webinar tersebut juga menghadirkan narasumber lainnya yaitu, Prof.Dr.I Nengah Dasi Astawa selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII, dan Chairul Hudaya, Ph.D selaku Rektor Universitas Teknologi Sumbawa. Webinar yang dibuka untuk umum ini turut diikuti oleh mahasiswa pasca sarjana ITS. 

Gubernur kelahiran Sumbawa Besar tersebut menjelaskan, bangsa Indonesia menerapkan sistem ekonomi terbuka. Dalam artian, perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Karena sitemnya terbuka ini, daerah dan bangsa harus memiliki daya saing dan inovasi yang tinggi untuk mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Untuk itu, Bang Zul melanjutkan, diperlukan tiga kata kunci dalam menghasilkan sebuah inovasi. Kata kunci tersebut adalah menciptakan produk dengan kualitas yang lebih baik, harga lebih murah, dan memberikan layanan yang lebih cepat.

“Be better, be cheaper, be faster!” seru Doktor Ekonomi Industri tersebut.

Lebih jauh Bang Zul menjelaskan, Universitas atau Perguruan Tinggi memiliki peran yang besar sebagai wadah riset dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Universitas harus memberikan kontribusinya sebagai lembaga dalam penyelesaian masalah mendasar pembangunan Nasional. Karena di dalam Universitas memiliki berbagai bidang riset, maka inovasi yang bisa disumbangkan juga akan beragam sehingga dapat memperkaya warna pembangunan.

Di akhir materi, alumni Universitas Strathclyde Skotlandia tersebut menyampaikan, jalan untuk mewujudkan sebuah inovasi itu panjang dan berliku. Namun, sepanjang apapun jalan tersebut dibutuhkan langkah pertama untuk memulainya. Dan untuk memulai langkah pertama dibutuhkan pengorbanan yang besar.

“Keberanian ekstra dibutuhkan untuk menjalankan langkah pertama. Inovasi hadir dengan kegaduhan messy at the beginning, tapi jika sudah dilalui pasti akan sukses,” tutup Gubernur.(red)