Eks Plt Kades Rasabou yang juga saat ini menjabat sebagai Sekretaris Camat Huu, Wahdin S.Sos.
Pasalnya, dalam LKPJ tersebut dinilai banyak item program kerja Desa Rasabou tahun anggaran 2019 di indikasikan tidak memiliki bukti fisik dilapangan.
Eks Plt Kades Rasabou, Wahdin S.Sos., Jum'at (03/01/2020) sore kepada media ini dengan tegas membantah tudingan miring yang ditujukan pada dirinya tersebut.
"Tidak ada yang fiktif. Semuanya sudah saya kerjakan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Ini hanya miskomunikasi saja," tegas Wahdin, S.Sos yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Camat Huu.
Soal biaya pembinaan hari besar agama dan tanah kuburan senilai Rp84 juta rupiah. Katanya sudah mereka lakukan pembayaran secara resmi yang dibuktikan dengan penyerahan sertifikat tanah, penandatanganan kuitansi dan surat jual beli yang dilakukan oleh pemerintah desa Rasabou dengan pemilik lahan pada tanggal 29 April 2019 lalu.
"Pengadaan bak sampah senilai Rp.5 juta 600 ribu rupiah dan pembuatan gorong-gorong senilai Rp10 juta rupiah juga sudah kami kerjakan. Bisa kita cek bersama dilapangan," cetusnya penuh semangat.
Lebih jauh dijelaskannya, program pembuatan jalan lingkungan sepanjang 144 Meter senilai Rp121 juta rupiah dan pembuatan sumur bor senilai Rp42 juta 997 ratus ribu rupiah sudah ia kerjakan dengan baik sesuai ketentuan.
Hanya saja, dalam pembuatan sumur bor tersebut, mesinnya masih disimpan dirumah bendahara karena masalah keamanan. Kedepan akan ditempatkan dilokasi sumur agar bisa dinikmati oleh masyarakat desa.
"Biaya perjalanan dinas Dompu-Jakarta senilai Rp10 juta rupiah itu sudah dilakukan dengan menghadiri undangan Presiden waktu lalu," jelasnya.
Dirinya mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Desa Rasabou yang telah memberikan kritik dan saran selama dirinya menjabat sebagai Plt Kades.
"Anggap saja ini spirit dan motivasi buat kami pemerintah agar bisa menjalakan tugas dan tanggung jawab dengan lebih baik lagi," ujarnya. (inc)
