Incinews.net
Sabtu, 09 Maret 2019, 08.14 WIB
Last Updated 2019-03-09T00:21:55Z
Caleg DPR RIKota BimaPolitik

Diprotes Berbau Politik, Caleg DPR RI Golkar Marah-Marah


Fatahillah.
Kota Bima,Incinews.Net- Publik dan kalangan media  dikagetkan pada Jumat (8/3),  dengan beredarnya dua video dengan durasi berbeda, yang berisikan cuplikan kegiatan di kediaman Wali Kota Bima,  H Muhammad Lutfi SE, Lingkungan Kedo Kecamatan Asakota.
Terlihat dalam Video tersebut,  caleg Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) asal Partai Golongan Karya (Golkar) sedang marah-marah kepada seorang Ketua RT di Jatibaru. 
"Siapa kamu?  Siapa kamu? Kamu siapa?" kata caleg yang diketahui bernama Fatahillah ini,  sambil menunjuk ke arah kursi tamu yang duduk. 
Setelah diusut, ternyata caleg Dapil Pulau Sumbawa ini merespon pernyataan seorang Ketua RT dari Kelurahan Jatibaru bernama Hendra.
Hendra mengaku kecewa,  karena yang terlihat dan memberikan penjelasan kepada undangan adalah jajaran pengurus dan caleg Golkar. 
Dalam video yang lain terlihat,  Hendra memprotes wali kota yang mengundang mereka ke kediamannya namun tidak terlihat. 
"RT itu jabatan di daerah,  jangan dipolitisasi, " kata Hendra dalam video. 
Rupanya pernyataan ini,  memancing amarah sang caleg sehingga dengan nada keras dan menunjuk. 
Ketua Rukun Tetangga (RT) lainnya yang dihubungi wartawan untuk mencari tahu kebenarannya,  juga menuturkan hal yang sama.
Sedangkan Kaharuddin, mengaku menerima undangan dari ketua RW untuk hadir di kediaman wali kota. 
Diakuinya,  ada kekisruhan dimana saat acara ada protes dari ketua RT Jatibaru yang melihat banyaknya politisi yang hadir. 
"Iya,  memang ada insiden. Karena diprotes dan menduga ada politisasi, " ujarnya. 
Sementara itu,  Caleg DPR RI Fatahillah yang dikonfirmasi mengakui adanya acara di kediaman wali kota tersebut. 
Namun ia membantah,  jika kegiatan tersebut bermuatan politik. Dijelaskannya, kehadirannya di kediaman wali kota untuk menghadiri acara pemerintah kota mensosialisasikan sejumlah bantuan bagi masyarakat kota. 
"Saya sebagai ketua Badan Pengembangan Kelompok Profesi Masyarakat.  Saya membantu wali kota mensosialisasikan,  sejumlah program dan bantuan yang bisa diperoleh warga kota seperti PKH dan KUBE. 
" Saya bisa membantu pemkot,  menambah bantuan-bantuan ini hadir di Kota Bima, " ujarnya. 
Terkait nada dan bahasa amarahnya,  Fatahillah mengaku itu disebabkan perkataan ketua Rt yang menuding dirinya sebagai pembohong. 
Padahal lanjutnya,  wali kota hanya berpamitan sebentar  kemudian akan kembali lagi ke kediaman untuk menemui para ketua Rt yang telah diundang. 
"Yah pasti, tidak ada kampanye atau pun politisasi yang terjadi. Murni sosialisasi program pemerintahan dan kapasitas saya sebagai ketua lembaga," tegasnya. 
Di tempat berbeda,  Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE yang dikonfirmasi terkait insiden ini memastikan jika acara di rumahnya tersebut bernuansa politik. 
"Tidak ada politik,  tidak ada kampanye.  Itu adalah kegiatan pemerintah dan yang diundang adalah ketua Rt yang diundang merupakan lingkungan yang disasar untuk mendapatkan bantuan, " jawab wali kota singkat,  usai menghadiri acara di Kantor Kejaksaan Negeri Raba Bima.  (Tim)