Incinews.net. Kota Bima. Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) cabang Bima mediasi pertemuan terkait keberadaan Yayasan Generasi Unggul Bima, guna meredam isu sara dan radikalisme, Rabu, 16/2/2022.
"Sebelumnya kami menerima informasi terkait status dan fungsi yayasan Generasi unggul Bima yang disinyalir masih simpang siur akhir-akhir ini beredar diberbagai kalangan, maka sebagai organisasi yang menghimpun semua gagasan dan mahzab dan berperan menjaga kedaulatan NKRI, pengurus HMI mempunyai kewajiban dalam membangun dan menjaga kerukunan. Termasuk kerukunan dalam kehidupan beragama". Ungkap Muaidin.
Lewat pers rilisnya, Muaidin selaku Ketua Umum HMI Cabang Bima menjelaskan, pengurus HMI Cabang Bima telah berdiskusi dan membangun koordinasi dengan Kemenag Kota Bima, FKUB Kota Bima, Polres Bima Kota, Kodim 1608 Bima, Camat Mpunda dan Lurah Mande beserta Babinkamtibmas dan Babinsa pagi tadi sekitar 10:00 wita, berlangsung di sekretariat HMI cabang Bima.
"Harmoni umat beragama adalah cita cita hidup ditengah keberagaman dan kemajemukan. Daerah Bima khususnya Kota Bima memang mayoritas Muslim "beragama islam" tapi bukan berarti tidak ada umat agama lain" Ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan statistik penduduk kota Bima berjumlah 155.140 jiwa dengan kepadatan 694 jiwa/km² dan demografi Agama Islam (98,59%), Kristen (1,27% (protestan 0,79%) (katolik 0,48%)), Hindu (0,12%) dan Buddha (0,02%).
Foto Saat Koordinasi berlangsung.Berikut Muaidin menambahkan, dari angka demografi agama tersebut, tentu saja bukan sesuatu yang tidak mungkin munculnya konflik " Sara dan radikalisme" ketika tidak ada ruang titik temu untuk menjaga kerukunan dari setiap umat beragama, dan berharap setiap masalah dapat diselesaikan dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.
"Iskandar Zulkarnain S. Stp selaku Camat Mpunda menyatakan akan segera bersurat kepada lurah setempat. Atas inisiatif pengurus HMI Cabang Bima tersebut Drs. H. Mahmud Ketua FKUB menyampaikan ucapan terimaksih dan pihaknya akan menindaklanjuti pertemuan dengan penanggung jawab Yayasan Generasi Unggul Bima guna membahas lebih intensif persoalan tersebut di FKUB Kota Bima". Tutup Muaidin. (Asa)
