Incinews.net
Kamis, 06 Februari 2020, 18.50 WIB
Last Updated 2020-02-06T14:25:41Z
HeadlinePemerintah

Keren, Gubernur NTB Dinobatkan Sebagai Tokoh Pemberdayaan 2019


Foto: Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah

Jakarta, Incinews.net, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah kembali meraih penghargaan bergengsi. Kali ini, orang nomor satu di NTB itu dinobatkan sebagai tokoh Pemberdayaan oleh Rumah Zakat. 

Penghargaan tertinggi Rumah Zakat Indonesia itu diterima langsung Gubernur Bang Zul saat Launching Campaign Kebahagiaan Indonesia "Rumah Zakat" yang dirangkaikan dengan Penyerahan Penghargaan, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (06/02/2020).

Bang Zul merupakan satu-satunya kepala daerah yang meraih penghargaan tersebut. Rumah Zakat menilai Gubernur Bang Zul telah memberikan dorongan kuat terhadap proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa tahun 2018 lalu itu. Sehingga, rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB menjadi contoh bagi pemerintah pusat untuk proses rehab rekon di daerah lain di Indonesia.

Pada kegiatan yang mengusung tema ‘Kebahagiaan Indonesia Dimulai dari Kita' itu, Bang Zul menerima penghargaan yang diserahkan CEO Rumah Zakat, Nur Efendi.

Saat didaulat menyampaikan pesan dan kesan, Bang Zul menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran rumah zakat atas penghargaan tersebut. Bang Zul mengakui peran rumah zakat pada proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB sangat besar. 

"Kami atas nama pemerintah dan masyarakat NTB menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada rumah zakat yang telah membantu kami pada saat rehab rekon pasca gempa di NTB," ungkap Bang Zul.

Apa yang dilakukan rumah zakat, lanjutnya, merupakan bagian dari usaha untuk memberdayakan masyarakat. Terutama meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi. Gubernur berharap, rumah zakat terus berkiprah untuk membangun dan memberdayakan masyarakat ke depan

Sementara itu, CEO Rumah Zakat, Nur Efendi menjelaskan tahun ini Rumah Zakat meluncurkan gerakan kebahagiaan Indonesia dimulai dari kita. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi dan membahagiakan sesama yang membutuhkan. Rumah Zakat menargetkan sebanyak 2.814 desa berdaya di 34 provinsi dapat terbangun, 2,5 juta orang terbantu serta menurunkan kemiskinan dari 40% penerima manfaat pada tahun 2020.

Ia juga menjelaskan World Happiness Report (WHR) 2019 merilis laporan terbaru mereka terkait daftar negara-negara bahagia di dunia. Dari 156 daftar negara yang dirilis dalam laporan tersebut, Indonesia berada di peringkat ke 92 dengan perolehan poin sebanyak 5.192 Indikasi poin kebahagiaan yang dirilis oleh WHR disusun berdasarkan beberapa faktor diantaranya seperti harapan hidup dukungan sosial serta tingkat korupsi.

"Gerakan ini butuh didukung oleh banyak pihak sebab kami menyadari bahwa kebahagiaan Indonesia dapat terwujud jika kita berkolaborasi dan berkomitmen pada diri sendiri untuk membangun negara ini. Kami akan mengoptimalkan beragam kenal baik offline maupun digital untuk mensosialisasikan kebahagiaan Indonesia agar kita bersama dapat membantu lebih banyak orang yang dibutuhkan serta meningkatkan indeks kebahagiaan negara Indonesia," ujar Nur Effendi.

Ia mengungkapkan hampir 22 tahun Rumah Zakat menjembatani 300.000 donatur untuk berbagi dan membahagiakan lebih dari 34 juta penerima layanan manfaat yang membutuhkan lewat program pemberdayaan terintegrasi bernama Desa Berdaya.  Di tahun 2019, bersama para donatur, Rumah Zakat telah membangun 1.620 desa berdaya dari Aceh sampai Papua.

Program desa berdaya yang memiliki luas ruang lingkup ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan tersebut katanya diharapkan dapat berpartisipasi pada pencapaian SDGs. Tercatat bahwa program yang diusung Rumah Zakat bersama para donatur dan memiliki kontribusi pada 28 target dari 56 indikator SDGs 

"Insya Allah kami akan terus kami akan terus konsisten dalam menjalankan program-program pemberdayaan rumah zakat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan global," ungkap Nur Effendi

Selain kepada Gubernur NTB, penghargaan tersebut juga diberikan kepada Wakil Presiden RI, Prof. KH. Ma'ruf Amin Kepala BNPB, Letnan Jenderal Doni Monardo dan sejumlah tokoh media.

(Inc)