Mataram, - Daerah kita Provinsi NTB masih bergantung daerah lain di indonesia, yakni Kebutuhan akan telur dan daging ayam harus didatangkan dari daerah lain seperti Bali dan Jawa. padahal menurut catatan Provinsi NTB punya potensi peternakan unggas yang cukup menjanjikan. Namun belum mampu memenuhi semua kebutuhan telur dan ayam dalam daerah. Hal itu menggambarkan peluang usaha peternakan unggas sangat menjanjikan. Pengusaha lokal harus memanfaatkan peluang tersebut dan menjadi pemain utama di dalam daerah.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, mengungkapkan untuk mengatasi kelangkaan kebutuhan daging dan telur, Pemerintah Provinsi NTB, nanti akan lebih banyak masyarakat dirahkan untuk ternak unggas, sehingga pakan ternak yang kita buat lebih banyak untuk pakan ternak unggas, seperti untuk ayam, bebek. Kenapa?, Karena ternyata daerah NTB, data menunjukkan kita itu masih impor mendatangkan daging ayam dan telur dari bali. Kok bisa bali yang luasnya lebih kecil malah bisa menghasilkan telur dan ayam? Kita yang lebih luas terpaksa mendatangkan dari luar.
"kalau begitu kita kembangkan disini, makanya ada program kampung unggas,"kata Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB, Ir. Andi Pramaria, M. Si, di Mataram, Jum'at, (20/9/2019)
Untuk memaksimalkan itu, sambung ia, Kampung unggas itu bisa jalan apabila pakannya terpenuhi, oleh karana itu kita perlu juga membuat pakan untuk unggas. Sehingga unggas menghasilkan telur dan daging.
Labih lanjut iya mengatakan, sebagai Bentuk keseriusan, kami mendorong semua kabupaten/kota mengembangkan peternakan unggas untuk bisa menghasilkan daging ayam dan telur. Sedikit tidaknya kita mampu memenuhi kebutuhan telur dan daging ayam di daerah sendiri. "Nah kalau ayamnya dipotong harus juga ada penggantinya oleh karena telur-telur yang sudah diproduksi itu juga harus dijadikan ternak lagi. Bagaimana caranya? kita juga dari dinas perindustrian akan membuat alat penetas telur, Jadi apa yang disiapkan oleh perindustrian itu sudah clear,"katanya. (Inc)
