Incinews.net
Senin, 09 Oktober 2023, 17.25 WIB
Last Updated 2023-10-10T06:40:14Z
BimaNTBPemerintah

Kota Tepian Air Kini Krisis Air, Begini Langkah Pj Walikota Bima H. Rum

Foto: Pj Walikota Bima H Mohammad Rum.


INSAN CITA (inciNews.net) BIMA -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 339 desa dan kelurahan dilanda bencana kekeringan dan dampak  El Nino yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di NTB yakni, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima dan begitu juga dengan Kota Bima yang dikenal sebagai Kota Tepian Air.

Dalam rangka untuk mengatasi kebutuhan air bersih dan dampak El Nino tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dibawah kepemimpinan Penjabat (PJ) Walikota Bima, Ir H Mohammad Rum, MT bertindak cepat dengan mengumpulkan kepala OPD dan melakukan koordinasi dengan pihak Provinsi NTB.

"Persoalan air adalah menjadi salah satu fokus perhatian saya untuk segera di atasi, sehingga paska saya dilantik jadi PJ Walikota, semua kepala OPD saya ajak bertemu dengan kepala BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) Provinsi NTB untuk memastikan adanya program air bersih dari APBN,"ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Senin (9/10/2023).

Hasil pertemuan tersebut, Pria yang sebelumnya menjadi Kepala Dinas PUPR NTB ini menyampaikan, BPPW NTB berjanji akan membantu kebutuhan program air bersih di Kota Bima. 

“Insha Allah BPPW NTB akan membantu dengan syarat, kami di kota Bima harus harus segera membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Air Minum. Dan Alhamdulillah kita sudah mendapatkan rekomendasi dari PJ Gubernur untuk pembentukan UPTD Air Minum,"terangnya.

“Nanti UPTD ini akan berada dibawah Dinas PUPR dan bersifat mandiri dalam pengelolaan air minum di Kota Bima,"tambahnya.

Sehingga, untuk mempercepat terealisasi hal tersebut, sekarang pihaknya berencana akan menerbitkan Peraturan Walikota terkait dengan pembentukan UPTD Air Minum agar secepatnya bisa diproses oleh BPPW untuk mendapatkan anggaran dari APBN serta melakukan intervensi dalam mencari sumber mata air serta dalam sistem instalasinya. 

Selain, ia juga menjajaki kerja sama dengan investor dari Korea Selatan untuk membangun penyulingan air laut menjadi air bersih siap minum di wilayah itu.

"Saya sudah ketemu dengan investor Korea untuk mengajak berinvestasi di Kota Bima, untuk penyulingan dengan memanfaatkan air laut menjadi air siap minum," ujarnya.

Rum menegaskan bakal terus berikhtiar membangun Kota Bima guna mengatasi dampak El Nino yang melanda sembilan kabupaten/kota di NTB, termasuk Kota Bima. 

"Kami terus berikhtiar mengumpulkan simpul-simpulnya (bertemu investor) yang bisa mengatasi ancaman kekeringan yang ada," kata Rum.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat ada 21.803 jiwa di 16 kelurahan yang dilanda krisis air bersih akibat musim kemarau panjang dan fenomena El Nino.

"Berdasarkan data yang terdampak kekeringan atau air bersih hingga Oktober 2023, terdapat 16 kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 21.803 jiwa," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kota Bima Najamudin kepada Kompas.com, Senin (2/10/2023).


Ia mengatakan, belasan kelurahan di wilayahnya yang dilanda kekeringan tersebar di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Rasanae Barat, Asakota, Raba, dan Rasanae Timur.


"Itu berdasarkan data dari kelurahan yang sudah memasukkan surat resmi ke kita. Kecamatan Rasanae Barat dan Mpunda yang paling banyak," ujarnya.