Incinews.net
Rabu, 21 Februari 2024, 20.28 WIB
Last Updated 2024-02-28T01:28:36Z
DPRDNTBPemerintahan

DPRD NTB Dorong Pemda Segera Ambil Langkah Strategis Tanggulangi Melonjaknya Harga Beras

Foto: Kenaikan Harga Bahan Makanan Pokok Beras Mencekik warga dan Tertinggi dalam sejarah.


INSAN CITA (inciNews.net) MATARAM -

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB Komisi II Made Slamet, mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menanggulangi melonjaknya harga beras saat sekarang ini.


“Harus segera diambil langkah strategis untuk menanggulangi melonjaknya harga beras. Apalagi kita tahu NTB ini adalah lumbung pangan Nasional yang semestinya hal-hal seperti ini dapat segera diatasi,” kata anggota Dewan dari Partai PDI Perjuangan ini, Rabu, (21/2/2024).


Sebagaimana diketahui, harga beras saat sekarang berada di kisaran Rp17 ribu sampai Rp17,5 ribu per kilonya.


Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Penjabat (Pj) Gubernur, Drs HL Gita Ariadi, M.,Si  langsung memimpin rapat koordinasi menyikapi kenaikan harga beras yang terjadi di Provinsi NTB.


Miq Gite menghimbau agar dilakukannya Operasi Pasar Murah secara masif bagi masyarakat, agar memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat membeli beras.


“Agar melaksanakan pasar murah atau operasi pasar secara masif di setiap Kabupaten atau Kota, dapat juga dilakukan oleh setiap OPD sembari turun pembinaan ke masyarakat,” jelas Miq Gite. 


Miq Gite mengatakan bahwa penyebab kenaikan beras dikarenakan kondisi alam dan adanya permintaan yang meningkat saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin.


“Oleh karenanya Pemprov mengambil langkah untuk Operasi Pasar Murah yang dilaksanakan di tengah masyarakat langsung. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai harga Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP).


Sementara itu, Kepala Bulog NTB, David Susanto juga menyampaikan bahwa stok beras untuk NTB masih cukup dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying atau perilaku membeli barang dan menimbunnya pada saat situasi darurat.


“Kami akan menyelesaikan melaksanakan Bantuan Pangan sampai akhir Februari, sehingga diharapkan masyarakat tidak akan mencari beras dulu di pasar saat ini bagi yg menerima bantuan pangan,” pungkasnya.