Incinews.net
Senin, 22 Februari 2021, 07.42 WIB
Last Updated 2021-02-22T02:50:20Z
Lombok TimurNTB

Menuju Mandiri Pangan Berbasis Pesantren, Wagub NTB Memberikan Atensi Khusus Terhadap Pompes NW

Foto: Wagub NTB saat panen perdana budidaya perikanan darat ikan lele dengan pola Bioflok.

MEDia insan cita, Lombok Timur: Kebijakan dan komitmen pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan yang dapat meningkatkan daya saing dan menjadi pondasi bagi kemandirian dan ketahanan pangan sebuah daerah ditengah wabah ini sangat penting dilakukan.

Khususnya NTB, dengan sumber daya alam yang melimpah dan potensi daerah yang beragam sangat memungkinkan untuk dikembangkan sebagai basis dalam menciptakan ketahanan pangan yang mandiri lewat pesantren untuk mengembangkan potensi lokal dengan mengkreasikan nilai tambah melalui pengindustrian keanekaragaman pangan.

Untuk mendorong semangat dan bentuk dukungan pemerintah, Wakil Gubernur (Wagub) NTB Dr. Hj. Siti Rohmi Djalilah, M.Pd memberikan atensi khusus terhadap keluarga besar Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Abidin NW Gerisak, Semanggeleng, Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur karena keberhasilannya dalam mengembangkan dan membudidayakan perikanan darat ikan lele dengan pola Bioflok, kerena hal ini sangat penting, peka untuk membaca peluang, dan serius dalam melaksanakan amanah yang diberikan menjadi atensi khusus. 

Wagub mengaku tidak terlalu khawatir meski bencana seberat apapun termasuk saat bangsa ini tengah dilanda Covid-19 tidak akan merasa panik akan kebutuhan pangan, karena ketersediaan pangan sudah tercukupi melalui pengembangan budidaya perikanan darat ataupun pengembangan komoditi pertanian dan perkebunan lainnya.

“Ditengah Covid-19 ini  bangsa-bangsa lain banyak yang terpuruk akibat ketahanan pangannya terganggu. Namun kita termasuk di NTB ini masih bisa kita eksis karena adanya pertanian, perikanan, perkebunan ataupun hasil  laut. Dan secara swadaya dan kebersamaan masyarakat kita bisa mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat.  Dan tentunya secara bertahap kita bisa meningkagtkan ekonomi pesantren kita dari waktu ke waktu,” jelas Ummi Rohmi panggilan Wagub NTB ini.

Wagub yang dikenal sebagai salah satu perempuan insfiratif di Indonesia ini menegaskan, pemerintah  hanya bisa mensuport dan memfasilitasi ekonomi masyarakat. 

"Terkait hasil hasil lebih tergantung kepada masyarakat itu sendiri dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah diupayakan untuk bisa berkembang dengan hasil yang lebih meningkat pula,"terangnya.

Wagub dari lingkungan Pesantren ini  juga mengingatkan agar bantuan pemerintah itu jangan sampai tidak berbekas atau hilang begitu saja. Bantuan yang diberikan pemerintah haruslah dijaga dengan sebaik-baiknya untuk dikembangkan. 

“Di Ponpes sejatinya mengajarkan kita untuk bekerja keras dan memilki kemandirian. Semangat belajar dan tak pernah puas atas suatu keberhasilan menjadi pemicu untuk terus bersemangat menuai keberhasilan-keberhasilan berikutnya. Para pengurus dan para santri harus terus belajar dan menimba ilmu tanpa henti. Tiori itu penting, namun haruslah diimbangi dengan aplikasinya di lapangan melalui praktik-praktik yang terus-menerus sehingga akan menempa karakter santri menjadi santri yang kuat, mandiri dan siap terjun ke masyarakat dengan bekal keilmuan dan kewirausahaan yang sudah diperoleh selama di pesantren,” kata Wagub.

Wagub juga mengingatkan agar seluruh pengurus dan santri di Ponpes Darul Abidin NW Gerisak ini untuk tetap memelihara kesehatan ditengah Covid-19 ini. Wagub meminta agar tetap disiplin terhadap protokol kesehatan dan tidak perlu khawatir untuk menerima vaksin pada saatnya nanti. “Karena dengan kesehatan yang terjaga semua aktivitas bisa berjalan dengan lancar dan apapun usaha kita akan bisa lebih produktif,” pungkas Wagub.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB Ir. H. Yusron Hadi, M.Si menjelaskan bantuan bagi pembudidaya ikan lele ataupun ikan lainnya dengan pola Bioflok berasal dari Balai Budidaya Perikanan Lombok dan Pemprov NTB tetap melakukan pendampingan dan mendorong para pembudidaya baik yang ada di pesantren maupun masyarakat lainnya bisa mengembangakan budidaya ikan dengan pola Bioflok ini. 

“Pola seperti ini dilakukan agar masyarakat juga bisa meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian. Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Kelautan dan Perikanan akan terus memperbanyak pola budidaya perikanan seperti ini di selururuh NTB,” demikian mantan Karo Organisasi Setdaprov NTB ini.

Saat menghadiri panen perdana budidaya ikan lele dengan pola Bioflok di Ponpes Darul Abidin NW Gerisak, Sabtu (21/2/2021) Wagub NTB didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelauta NTB Ir. H. Yusron Hadi, M.Si berharap apa yang sudah dilakukan Ponpes Darul Abidin ini bisa menjadi penyemangat  dan bisa ditularkan oleh Pondok Pesantren lainnya se NTB. 

Tidak itu saja masyarakat lainnya bisa mengadopsi kemandirian pangan menuju ketahanan pangan masyarakat berbasis  atau dimulai dari lembaga pendidikan pesantren. (Red/O'im)