Incinews.net
Rabu, 12 November 2025, 20.51 WIB
Last Updated 2025-11-12T12:55:00Z
HeadlineHukumPemda BimaPendidikan

Buntut SDN 2 Ntonggu Disegel, Siswa dan Wali Murid Geruduk Kantor Pemda Bima: Tuntut Kejelasan Nasib Sekolah

 



Bima, Incinews.net — Aksi penyegelan terhadap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Ntonggu, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, kini berbuntut panjang. Rabu (12/11/2025), puluhan siswa bersama para wali murid mendatangi Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bima menuntut kejelasan atas nasib sekolah mereka yang hingga kini masih disegel.


Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, kunjungan para siswa dan wali murid tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakjelasan status lahan sekolah yang menjadi pemicu penyegelan oleh pemilik tanah.


“Kabar hari ini, memang ada kunjungan langsung siswa bersama wali murid ke Pemda Bima,” ungkap salah seorang warga Ntonggu yang enggan disebut namanya.


Seperti diberitakan sebelumnya, SDN 2 Ntonggu disegel oleh pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan, lantaran masa hak pakai lahan oleh Pemerintah Kabupaten Bima telah berakhir lebih dari empat tahun.


Advokat M. Tohir, S.H., M.H., yang sebelumnya ikut mengawal persoalan ini, menegaskan bahwa permasalahan muncul karena pemerintah daerah tidak memperpanjang hak pakai yang sudah habis masa berlakunya.


“Harus ada kejelasan dari Pemda Bima. Penggunaan tanah hak perorangan oleh Pemda sudah melewati masa hak pakai, sekitar empat tahun. Ini yang menjadi akar masalah,” jelas Tohir.


Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan, Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Junaidin, saat dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dan tengah mengupayakan penyelesaian.


“Sudah kami dengar, dan besok para pihak akan menggelar pertemuan untuk membahas permasalahan yang terjadi,” ungkap Junaidin singkat.


Hingga berita ini diterbitkan, kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Ntonggu masih terhenti total. Seluruh ruangan sekolah disegel rapat, membuat para siswa terpaksa belajar di rumah masing-masing tanpa kepastian kapan sekolah akan kembali dibuka.


Musiawan, Plt. Kepala SDN 2 Ntonggu, membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebut ada 73 siswa dan 30 tenaga pendidik yang terdampak langsung akibat penyegelan.



“Semua ruangan telah disegel, tidak ada aktivitas belajar. Kami berharap segera ada solusi terbaik agar kegiatan belajar bisa kembali berjalan normal,” pintanya penuh harap.


Media ini masih menunggu hasil pertemuan yang dijadwalkan oleh Pemda Bima bersama pihak-pihak terkait untuk mencari titik terang penyelesaian atas permasalahan yang kini telah menyita perhatian publik.