Incinews.net
Selasa, 09 September 2025, 18.39 WIB
Last Updated 2025-09-09T10:39:34Z
AkademisiAlumni HMIHeadlineHukumOrganisasiSosial

Dr. Syarif Ahmad: Pembangunan Daerah Harus Bernilai bagi “Dou Labo Dana”




Bima, Incinews.net – Pandangan kritis muncul dalam Talk Show bertajuk “Membangun Kemandirian Daerah untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat” yang digelar Senin (8/9/2025).


Dalam forum yang berlangsung di Suhendar Coffee, Dr. Syarif Ahmad, M.Si tampil memberikan gagasan segar tentang arah pembangunan Bima.


Menurutnya, pembangunan sejati adalah yang mampu menyentuh langsung kebutuhan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal. Filosofi kebimaan, kata dia, mengajarkan bahwa setiap kebijakan harus bernilai bagi “Dou Labo Dana”—manusia (Dou) dengan tanah dan kehidupannya (Dana).


 “Setiap sisi kebijakan pembangunan harus berorientasi kepada kebaikan, yakni kebaikan bagi Dou Labo Dana,” tegas Dr. Syarif Ahmad.


Dosen Universitas Mbojo Bima itu menekankan bahwa pembangunan tidak boleh lahir secara tergesa-gesa. Diperlukan tahapan uji publik agar keputusan pembangunan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


“Uji publik harus diterapkan sebelum kebijakan pembangunan ditetapkan. Itu bagian dari tanggung jawab moral pemerintah kepada rakyat,” tambahnya.


Dalam pandangan kritisnya, Dr. Syarif menilai masih banyak potensi kemandirian masyarakat yang belum digarap maksimal. Padahal, di berbagai wilayah Bima, masyarakat telah memiliki kearifan dan potensi ekonomi yang jika disentuh serius bisa menjadi motor penggerak pembangunan daerah.


Talk Show yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima dan dihadiri Ketua BEM serta perwakilan OKP Cipayung ini berlangsung dinamis. Mahasiswa dan peserta forum mengapresiasi gagasan kritis yang dianggap membuka kerangka pikir baru tentang arah pembangunan daerah.


Liputan media ini mencatat, forum tersebut tidak sekadar menjadi ruang diskusi, tetapi juga panggung intelektual untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam membangun kemandirian daerah, demi peningkatan ekonomi bersama.