Kota Bima, Incinews.net- Dalam upaya membumikan nilai-nilai Al-Qur’an sekaligus merespons kebutuhan mendesak masyarakat, Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XIX tingkat Kecamatan Rasanae Timur di Kelurahan Lelamase, Kamis malam (3/7). Dalam kesempatan tersebut, selain mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sosial, Wali Kota juga secara tegas menyoroti persoalan krusial akses jaringan komunikasi di sejumlah wilayah yang selama ini terpinggirkan.
“Jangan biarkan Lelamase terisolir jaringan selular,” tegas Wali Kota di hadapan tokoh masyarakat, pemuda, dan para peserta MTQ. Pernyataan itu merujuk pada kondisi nyata di lapangan, di mana sejumlah wilayah seperti Lelamase, Nitu, Kabanta, Nungga, dan Oi Fo’o hingga kini belum mendapatkan akses jaringan komunikasi yang layak.
Di tengah keterbatasan fiskal daerah akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, Wali Kota Bima tetap menunjukkan komitmen penuh untuk memperjuangkan keadilan infrastruktur digital bagi seluruh warga. Ia menyatakan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2025, dirinya telah menginstruksikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bima untuk segera melakukan pemasangan perangkat internet berbasis satelit Starlink di Kelurahan Lelamase.
“Kita upayakan bertahap. Tahun ini saya perintahkan Dinas Kominfo pasang Starlink di Lelamase. Ini ikhtiar kita agar seluruh warga, termasuk di wilayah timur, memiliki hak yang sama dalam mengakses informasi dan teknologi,” ungkapnya disambut tepuk tangan warga.
Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit orbit rendah (low earth orbit/LEO) yang dikembangkan oleh perusahaan luar angkasa SpaceX. Teknologi ini memungkinkan akses internet dengan kecepatan tinggi di daerah-daerah terpencil, pegunungan, hingga kawasan pesisir yang sebelumnya sulit dijangkau jaringan fiber optik maupun menara selular konvensional.
Lebih lanjut, Wali Kota H. A. Rahman menegaskan bahwa arah pembangunan Kota Bima tidak boleh bertumpu hanya pada wilayah barat yang cenderung lebih maju. Pemerataan pembangunan infrastruktur, baik fisik maupun digital, harus menjangkau seluruh wilayah, termasuk wilayah timur, selatan, dan utara Kota Bima.
“Pembangunan Kota Bima harus berkeadilan. Jangan sampai masyarakat kita di timur hanya menjadi penonton kemajuan. Internet hari ini bukan soal gaya hidup, tapi soal kebutuhan dasar untuk belajar, berusaha, dan bertahan hidup,” ujarnya penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa kendati tantangan ekonomi tahun ini sangat berat akibat kebijakan efisiensi dari pusat, pemerintah Kota Bima tetap tidak boleh kehilangan semangat dan arah dalam mengentaskan ketimpangan antarwilayah. “Walaupun situasi sulit, pembangunan harus tetap dilanjutkan. Bagaimana pun caranya,” tegas Wali Kota.
MTQ tingkat kecamatan ini bukan hanya ajang religius, tetapi juga momentum dialog dan penyampaian aspirasi masyarakat. Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda menyampaikan harapan besar mereka agar janji Wali Kota untuk memperkuat infrastruktur digital di wilayahnya dapat segera direalisasikan.
“Saat anak-anak kami ingin belajar daring atau sekadar mengakses informasi, kami harus mencari sinyal ke atas bukit. Kami merasa tertinggal jauh,” ungkap salah seorang warga Lelamase.
MTQ ke-XIX Kecamatan Rasanae Timur ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kelurahan, dan berlangsung semarak dengan dukungan penuh masyarakat setempat. Acara ini juga menjadi ruang untuk mempererat ukhuwah islamiyah, serta memperkuat semangat gotong royong dan persatuan di tengah tantangan zaman.
Langkah Wali Kota Bima H. A. Rahman untuk menghadirkan layanan Starlink di wilayah-wilayah terpinggirkan menunjukkan arah pembangunan yang inklusif dan adaptif terhadap era digital. Di tengah himpitan fiskal, sikap progresif pemerintah daerah ini patut diapresiasi sebagai bentuk tanggung jawab moral dan politik dalam menjawab kebutuhan riil masyarakat.
Jika janji ini terealisasi, maka bukan hanya Lelamase dan wilayah timur Kota Bima yang akan merasakan manfaatnya, melainkan seluruh masyarakat Kota Bima akan menyaksikan lahirnya tatanan pembangunan baru: berkeadilan, berorientasi masa depan, dan selaras dengan nilai-nilai keislaman.