Incinews.net
Selasa, 15 Juli 2025, 17.54 WIB
Last Updated 2025-07-15T09:54:26Z
HeadlineHukumLPJRakyat

Kelangkaan LPG 3 Kg Meledak Jadi Aksi Blokade! Warga Hadang Truk di Bima, Tuntut Keadilan Distribusi

 




Bima, Incinews,Net- Ketegangan meletup di tengah teriknya siang ketika puluhan warga Desa Talabiu, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, menghadang sebuah truk pengangkut LPG 3 kilogram bersubsidi yang melintas menuju Kabupaten Dompu, Senin (14/7) pukul 12.30 Wita. Aksi blokade ini dipicu oleh kelangkaan gas melon yang kian mencekik warga setempat.


Dipimpin tokoh pemuda lokal, Anjas, warga menyatakan kekesalan atas ketidakadilan distribusi LPG subsidi. Saat wilayah mereka kesulitan mendapatkan gas untuk kebutuhan rumah tangga, truk penuh muatan justru dengan leluasa melaju ke luar daerah.


 “Kami bukan buat onar! Ini soal dapur kami. Kami mau jatah LPG kami dikirim hari ini juga!” teriak Anjas di tengah kerumunan warga.


Sudah berminggu-minggu warga Woha mengeluhkan langkanya gas LPG 3 kg di pasaran. Harga di pengecer melonjak tajam, dan banyak keluarga terpaksa kembali ke kompor kayu atau membeli LPG nonsubsidi dengan harga tak terjangkau.


Blokade ini menjadi klimaks dari rasa frustasi yang menumpuk. Warga merasa dianaktirikan oleh sistem distribusi energi yang mestinya adil dan merata.


Menanggapi situasi memanas, Babinsa Talabiu Serka Surya dan Bhabinkamtibmas sigap hadir dan menenangkan warga. Negosiasi berlangsung menegangkan namun tetap kondusif.


 “Pertamina akan distribusikan LPG ke pangkalan Talabiu sore ini pukul 16.00 Wita,” jelas Serka Surya, yang disambut sorak warga.


Setelah mendapat kepastian pengiriman, warga akhirnya membubarkan diri secara damai, dan truk LPG diperbolehkan melanjutkan perjalanan.


Aksi warga Talabiu bukan sekadar protes biasa. Ini adalah alarm keras bagi pemerintah daerah dan Pertamina bahwa distribusi energi subsidi di Bima tengah berada di titik kritis. Ketimpangan pasokan bisa memicu gejolak sosial yang lebih luas jika tak segera diatasi.


Masyarakat Woha menuntut negara hadir menjamin hak atas energi dasar, bukan hanya menjelang hari besar, tapi setiap hari, sebagai kebutuhan pokok yang tak bisa ditawar. (Team)