Incinews.net
Senin, 27 Maret 2023, 03.02 WIB
Last Updated 2023-03-26T19:44:59Z
BimaNTB

Hj Misfalah, Dari Ibu Rumah Tangga Terpilih Jadi Anggota DPRD NTB Hingga Jadi Ketua Partai

Foto: Aktifis Muda Kota Mataram dan Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima Hj Misfalah.


insan cita (inciNews.net) BIMA - Nama Hj Misfalah Spd Kabupaten Bima semakin dikenal setalah terpilih menjadi ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima.

Sosok perempuan asal daerah terpencil wilayah selatan kabupaten Bima di Desa Rupe ini pernah menduduki kursi Anggota DPRD PRovinsi NTB periode 2014 - 2019.

Dengan modal, tekat dan keyakinan yang kuat untuk mewakili perempuan di Daerah Pemilihan Dapil VI yang meliputi Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu sosok seorang ibu rumah tangga tersebut kembali mencalonkan dirinya di pemilihan legislatif (pileg) periode tahun 2024-2029 mendatang.

Nama Hj Misfalah mungkin hanya sebagian kecil yang tau di NTB. Selain jarang di sorot media sosial dan media online maupun selalu di sorot di kalangan milenia di era digitalisasi, ia juga cukup vakum di dunia politik.

Hj Misfalah namanya kembali mencuat setelah terpilih sebagai ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima tahun 2022 kemarin.

Banyak kalangan yang optimis dengan mewakili suara perempuan akan kembali terpilih di pileg 2024.

Keyakinan itu muncul salah satunya dari seorang aktifis Muda di Kampus ternama di Mataram, Irawan menyampaikan, Saya optimis beliau akan terpilih dalam pileg 2024 mendatang, apalagi beliau memiliki pengalaman dan mewakili suara perempuan yang selama ini saya lihat masih dimarginalkan, maka sosok yang akrab disapa Umi Misfalah sebagai solusi bagi perempuan di Dapil VI. 

"Dan layak untuk kita dorong dan diperhitungkan oleh lawan politiknya, ditambah lagi beliau adalah ketua DPC Demokrat Kabupaten Bima, salah satu Modal beliau untuk menduduki kursi di DPRD NTB di 2024 mendatang," ungkap Irawan Pria kelahiran kabupaten Bima, yang juga dikenal sebagai sosok pengagum Hj Misfalah, Senin (27/3/2023).

Irawan menjelaskan, sosok Umi Misfalah, di Konstelasi Pesta Demokrasi, Istri Prof.Dr.H Muhammad Yasin.,M.Pd.,Guru Besar UIN Mataram NTB ini bukan sebagai pendatang baru, ia bahkan berikhtiar merebut kembali kursi dewan dengan bekal pengalamannya di pemilihan legislatif 2014 lalu.

"Waktu itu, Umi Misfalah tampil sangat menjanjikan dengan meraup suara tertinggi. Ia mampu mengungguli sejumlah calon potensial yang lain dan kini dia bisa jadi ancaman bagi calon lain atau incumbent,"bebernya.

Ia menilai, Umi Misfalah sepintas terlihat bukan seperti politisi yang tekad penuh ambisi dan gaya bicaranya pun sama seperti Ibu rumah tangga pada umumnya. 

"Ketika berbicara politik ia hanya menceritakan pengalamannya bergabung di Partai politik yaitu Partai Demokrat tidak lebih dari itu,"terangnya.

Umi Misfalah tidak menyangka namanya hingga mentereng, sehingga mampu merebut kursi Dewan Provinsi kala itu. Namun tidak terlepas peran seorang suaminya dan dorongannya. Ia pun mampu melewati tantangan itu.

Saat itu, Ketua DPC Demokrat, Sempat menceritakan bahwa Beliau (Umi Misfalah,red) tidak menyangka akan mendapatkan kepercayaan dan tanggung jawab dari pertai.

"Saat itu beliau menyampaikan pihaknya benar-benar berangkat dari Nol terjun ke dunia politik. Gugup, minder sudah pernah saya alami semua waktu terjun ke dunia politik," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, Umi Misfalah mulai jatuh cinta dengan politik. Partai Demokrat-lah yang membuatnya seperti itu, tidak heran meskipun pernah di tawarin masuk Partai lain akan tetapi, Umi Misfalah tegas menolak selain ke Demokrat. 

"Saya hanya ingin Partai Demokrat karena dari sana saya dibesarkan,"katanya.

Jadi, Umi Misfalah menyebutkan, bahwa terjun ke dunia politik itu, memang sulit dan sangat sulit bagi dirinya yang berlatar belakang sebagai perempuan Ibu rumah tangga, "namun tekad dan semangatnya yang sangat kuat, sehingga mampu menjawab tantangan dan rintangan itu, dengan mudah,"pesannya.

Perempuan sederhana dan pendiam tersebut, menekankan tidak boleh ada ambisi yang berlebihan diluar Kepentingan Rakyat banyak. 

"Yang terpenting bisa berekspresi dan berkomunikasi maupun bersahabat dengan orang banyak dan selalu memotivasi para kaum perempuan lainnya dalam berproses dan berkarir selayaknya sebagai politisi yang berani tampil di dunia politik,"ungkapnya.

"Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan tidak Selalu identik dengan dapur. Perempuan bisa berbuat lebih baik jika mereka diberi ruang untuk berekspresi,"tutupnya.