Incinews.net
Selasa, 22 Februari 2022, 12.13 WIB
Last Updated 2022-02-22T04:22:37Z

Krisis Keperdulian, Mobil Ambulance Tidak Difungsikan Pihak Keluarga Terpaksa Angkut Pasien Dengan Pick Up

 
Puskemas kecamatan wera Kabupaten Bima.


Incinews.net. Kab. Bima. Nasib yang sangat memprihatinkan terhadap Andri (laki-laki)  kelahiran Wera, 29 september 1999. pasien yang sebelumnya memerlukan perawatan lebih lanjut dengan terpaksa telah diangkut pihak keluarga menuju RS. Jiwa mataram dengan menggunakan Mobil Pick Up. Senin, 21/2/2022 lalu.

Sebelumnya Andri mengalami gangguan jiwa atau kelainan mental , sejak satu tahun lebih hingga kini keadaan semakin memburuk dan sering mengamuk. Keluarga Andri mengalami kesulitan biaya, meskipun pasien memiliki kartu indonesia sehat.

Kejadian tersebut bermula, pada tanggal 12/2/2022, pihak keluarga bersama dengan masyarakat dan pemerintah desa, didampinggi  Babinsa Desa Nunggi Kecematan Wera, melakukan pemasungan dengan cara memasang rantai di kaki Andri demi kenyamanan warga masyarakat setempat.

"Kejadian tersebut tepatnya di halaman rumah orang tuanya sendiri dan disaksikan langsung oleh pihak terkait dalam hal ini petugas puskesmas kecematan wera yaitu H. Juwaid yang merupakan petugas yang menanggani pasien gangguan jiwa (OGJ)". Ungkap Team incinews.net sesuai hasil infestigasi lapangan.

Berikutnya, masih di waktu dan tempat yang sama H. Juwaid lebih lanjut menyampaikan kepada keluarga pasien bahwa saudara Andri harus segera dibawah dan berobat di rumah sakit jiwa provinsi NTB-Kota Mataram.

" Biaya berobat untuk rujuk ke mataram sebesar Rp. 5.000.000, uang tersebut Rp.2.500.000 untuk biaya petugas dari puskesmas wera sejumlah 2 orang dan Rp.2.500.000, untuk biaya transportasi Ambulance menuju mataram maka total biaya  sejumlah Rp.5.000.000". Ungkap H. Juwaidin.

Mendengar ungkapan dari H. Juwaid tersebut, pihak keluarga merasa uang sebesar Rp: 5.000.000 sangatlah mahal, sehingga pihak orang tua dan keluarga merasa dibebani dan menjadi hambatan sehingga menunda-nunda keberangkatan untuk melakukan proses pengobatan  lanjutan.

Dengan Tujuan melakukan konfirmasi soal pemberitaan yang diterima dari pihak keluarga andri,  team Incinews.net yang berada di kecamatan Wera memutuskan untuk menemui pihak Puskesmas wera dan menanyakan mengapa pasien (OGJ) atas nama Andri dari desa nunggi dibebankan biaya sebanyak Rp: 5.000.000.
Foto kondisi Andri, dan Kartu indonesia sehat saat dibawa menuju mataram dengan menggunakan mobil Pick Up.


"Walaupun Andri memiliki kartu Indonesi Sehat sebagai bentuk jaminan biaya berobat secara gratis. Pihak petugas puskesmas wera selalu ngotot dan menuntut uang untuk dibayar secara tunai baru dapat melayani dan menemani pasien untuk rujuk ke rumah sakit Jiwa mataram". Tanggap Pihak Puskesmas Wera.

Akhirnya, Senin 21/2/2022 Tepat  pukul 15.00 Wita, pihak orang tua dan keluarga Andri memutuskan berangkat dari wera menuju RS. jiwa Provinsi  guna melakukan pengobatan dengan terpaksa menggunakan mobil Pick Up yang di sewa pakai uang pribadi tanpa didampinggi oleh petugas Puskesmas Wera. ( AWR)