Incinews.net
Rabu, 29 Januari 2020, 18.34 WIB
Last Updated 2020-01-29T15:20:21Z
HeadlineKesehatan

NTB Tidak Ditemukan Virus Corona, Kadis Kesehatan: Tapi Tetap Harus Waspada

Foto: Kepala Dinas Kesehatan, dr. Eka Handini. (O'im)


Mataram, Incinews.net, Serangan virus Corona atau corona virus saat ini telah mencapai beberapa negara di dunia. Negara yang telah membenarkan adanya infeksi coronavirus, dengan cara meningkatkan pengamanan dan upaya pencegahan masuknya virus.

Usaha pencegahan misal cuci tangan pakai air dan sabun serta menggunakan masker. Upaya lain juga dilakukan supaya korban infeksi virus corona bisa segera pulih, sehingga tak perlu menambah korban jiwa.

Bagamana di indonesia Khususnya daerah kita di NTB, informasi sebelumnya seorang balita berusia 1,5 tahun asal Hunan, China, dirawat di ruang isolasi Lantai II Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Bidang Pelayanan Medis, Dinas Kesehatan Provjnsi NTB Made Wijaya sebelumnya menjelaskan, jadi belum bisa dikatakan suspect sebelum ada hasil uji laboratirium di Jakarta. "Pasien ini masih dalam pemantauan kami, jadi jangan dibuat heboh dulu," ujar Wijaya. Senin (27/1/2020).

Menurut Wijaya, balita tersebut adalah pasien yang membutuhkan layanan perawatan di Graha Mandalika RSUP Provinsi NTB, karena indikasi mengalami demam.

Namun, karena panasnya 38 derajat dan asal pasien tersebut dari China, maka pihak rumah sakit memberikan penanganan khusus.

Pada konferensi Pers yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M. Si, didampingi Kadiskominfotik, I Gede Putu Aryadi, S. Sos., SH, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Eka Handini, Direktur RSUP menjelaskan, bahwa tidak ditemukan pasien yang terjangkit virus Corona yang dirawat di RSUP NTB. "Informasi adanya pasien asal China yang dirawat tersebut bukan suspect virus corona,"katanya.

Memang ada pasien berkebangsaan China, umur 1,5 tahun yang dirawat. "Namun indikasinya hanya bakteri, bukan virus. Namun, kondisi balita tersebut masih dalam pantauan tim medis,"ungkap Kepala Dinas Kesehatan, dr. Eka Handini, Direktur RSUP diruang rapat sekda NTB, selasa (28/1/2020).

Ia juga menjelaskan riwayat perjalanan pasien itu sebelum berada di Lombok, hingga sampai teknis pelayanannya. “Jadi pada tanggal 16 Januari 2020 lalu pasien terbang dari Kunming, Republik China ke Kuala Lumpur. Kemudian tanggal 17 Januari terbang dari Kuala Lumpur menuju Bali. Nah, tanggak 21 Januari pasien naik Fastboot dari Bali ke Lombok dan menginap di Senggigi,” tuturnya.

dr. Eka Handini juga mengimbau, agar warga NTB tetap waspada terhadap Virus Corona. " saya minta warga NTB tetap waspada dan tetap jaga kesehatan,"imbaunya.

Hal itu juga dipertegas oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi Anak, dr. Sang Ayu K. Indriyani, Sp. A (K), M. Kes, yang merawat pasien tersebut. Berdasarkan hasil pantauannya selama dua hari ini, pasien tersebut semakin membaik. Meski demam, batuk dan radang tenggorokan, namun kesehatan anak tersebut berangsur membaik. Berbeda dengan virus Corona, yang kondisi kesehatan pasien membutuhkan penanganan khusus.
"Semua hasil penanda infeksi, dari darah ya, sejauh ini tidak mengarah pada virus Corona," tegasnya. (inc)