Incinews.net
Minggu, 18 Agustus 2019, 16.01 WIB
Last Updated 2019-08-18T10:54:40Z
HeadlineHukum

Dua Anggota TNI Asal NTB Korban Penembakan di Papua, Satu Orang Meninggal

Prt Panji Anggota Yonif RK 751 Yang Mengalami Luka Tembak, Pria Tersebut Asal Kab Bima Desa Bolo Madapangga, yang saat ini sedang Dirawat Dirumah Sakit

Mataram, Incinews.Net- Konflik bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, hingga kini terus terjadi. Baku tembak yang mewarnai konflik tak jarang melukai, bahkan menewaskan sejumlah orang, dari personel TNI/Polri hingga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB). Setiap konflik yang terjadi seperti dilansir sejumlah media nasional menyebutkan Egianus Kogoya menjadi dalang nya.

Lantas, siapa sebenarnya Egianus Kogoya yang dianggap sebagai tokoh di balik konflik Nduga? Pejabat TNI/Polri menyebut Egianus Kogoya sebagai pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga.

Egianus dianggap sebagai tokoh yang paling bertanggung jawab atas aksi serangan yang dilancarkan kelompok kriminal bersenjata.

Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi mengatakan, Egianus Kogoya merupakan pemimpin OPM yang sebelumnya berafiliasi dengan OPM pimpinan Goliath Tabuni di Kabupaten Puncak Jaya.

Selama terjadi kontak senjata antara TNI dan OPM, menurut Dax, sulit bagi pasukan TNI untuk memastikan keberadaan Egianus. Sebab, anggota KKB selalu bersembunyi dalam hutan.

Tak hanya itu, keberadaan Egianus Kogoya juga sulit dipastikan karena mereka selalu berpindah tempat setiap melakukan aksi.

Namun, menurut Dax, dapat dipastikan bahwa setiap aksi penembakan di Nduga dilakukan oleh kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya.

Pada tanggal 16 Agustus 2019 Sabtu kemarin, sekitar pukul 15.30 WIT Dua kendaraan TNI yang sedang konvoi mengangkut logistik Satgas Pamrahwan pada Jumat (16/8/2019) pukul 15.30 WIT, terjadi baku tembak dengan kelompok egianus Kogoya sehingga Menyebabkan 2 pers Yonif RK 751 alami luka tembak yaitu  Prt Panji luka tembak lengan kiri, Prt Sirwandi luka tembak paha kiri tembus ke pinggang.

Menurut Informasi yang dihimpun, Prt Panji merupakan Putra Asli Bima asal Desa Bolo Kecamatan Madapangga. kedua korban dirawat di RSUD Wamena.

Pihak tetangga Keluarga korban, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. "Iya benar itu warga desa Bolo Madapangga, korban masih dirawat di rumah sakit," ungkap Gafur.

Hal itu juga ditegaskan oleh Pihak Pemerintah Desa Bolo, Bahwa Korban Prt Panji Putra asal Desa Bolo, dan Alhamdulillah Sudah selesai Operasi, "saya dengar kabar kemarin barus selesai di operasi dan 1 orang rekannya asal Lombok Meninggal,"ungkap Anas Indryadi.

Diduga Aksi penembakan tersebut dilancarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Tak lama setelah tragedi penembakan dua anggota TNI tersebut. Salah satu tokoh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Egianus Kogoya.Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengeluarkan rilis melalui laman Facebook-nya.

Di laman TPNPB, dituliskan keterangan bahwa Egianus Kogoya selaku Panglima TPNPB Kodap III Ndugama, mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut.Tidak hanya itu, pihak TPNPB juga tampak kesal karena disebut orang tak dikenal oleh Pemerintah RI.Sebab, menurut mereka, mereka telah banyak menembak anggota TNI.

"TPNPBNEWS: Hari ini tanggal 16 Agustus 2019 saya Egianus Kogeya menembak Kendaraan milik TNI di Danau Habema siap Bertanggung Jawab, Nama saya Egianus kogeya Panglima TPNPB kodap III Ndugama kenapa Pemerintah RI selalu sebut kami orang tak di kenal...?

jika saya sudah menembak 2 orang anggota Kopasus di Gereja Derakma tanggal 14 Agustus dan tanggal 16 Agustus saya tembak dua strada di Danau Habema, maka 3 orang Tertembak itu kata Egianus Kogeya kepada Awak TPNPBNEWS melalui hp sambunganya Demikian laporan sementara. Oleh admin TPNPBNews Crews," tulis akun Facebook TNPB, Sabtu (17/8/2019)

Diberitakan sebelumnya, Kodam XVII/Cendrawasih menyebut penghadangan dan penembakan anggota TNI di Jalan Trans-Papua, Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, kelompok Egianus menghadang dua kendaraan TNI yang sedang konvoi mengangkut logistik Satgas Pamrahwan.

“Jadi, pukul 15.30 WIT, dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan bagi personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua, mendapat tembakan sporadis dari kelompok separatis bersenjata, yang diduga pimpinan Egianus Kogoya di sekitar Km 39 Jalan Trans Wamena-Habema,” kata Eko, Jumat (16/8/2019)

Menurut laporan yang diterima, lanjut Eko, tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan. Kedua prajurit berasal dari Satuan Yonif 751/VJS,” ujar dia.

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Satu Prajurit TNI Korban Penembakan KKB di Jayawijaya Gugur', Pratu Sirwandi gugur pada Sabtu (17/9/2019) pukul 21.35 WIT setelah menjalani operasi

"Innalillahi wainnailaihi Rojiun, telah gugur putra terbaik Pratu Sirwandi (Yonif 751/R) pada Pukul 21.35 WIT, 17 Agustus 2019, Pratu Sirwandi korban penghadangan di Mbua (16 Agustus 2019) dengan luka tembak dada dan perut akhirnya meninggal dunia di ruang ICU RSU Wamena setelah menjalani operasi," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto, melalui rilis, Minggu (18/08/2019).

Rencananya jenazah dibawa ke Jayapura dan selanjutnya disemayamkan di Batalyon 751/R sebelum diberangkatkan Ke Lombok NTB.

Kapen Rem/162 WB NTB saat dihubungi media ini menyebutkan bahwa Anggota yang meninggal prial asal Lombok timur. Korban akan diterbangkan dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, NTB.

Sesuai rencana petang ini jenazah Pratu Sirwandi akan diterbangkan menggunakan pesawat komersial dari Bandara Sentani menuju Bandara Sultan Hasanudin Makassar, Sulawesi Selatan.

"jenazah itu akan diterbangkan dari Makassar ke Bandara Internasional Lombok, menggunakan pesawat komersial, untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Selawing, Kecamatan Sakra Selatan, Kabupaten Lombok Timur, NTB," ungkap Kapen rem 162/WB Mayor Inf Dahlan ,S, Sos.(Inc)