Incinews.net
Jumat, 15 Maret 2019, 23.32 WIB
Last Updated 2019-03-16T03:00:21Z
BimaDPRD

Imran : Pemda dan Pemkot Kebingungan Soal Blok 70 Amahami


Kantor Komisi II DPRD Kabupaten Bima

Bima,Incinews.Net- Saling Klaim antara Ahli Waris dari Maemunah Binti H. Unu yakni Ahyar Anwar dengan Pemerintah Kota Bima, memasuki babak baru Proses lanjutan dengan dibentuknya Panitia Khsusu (pansus) Aset di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima.

Pemerintah Kabupaten Bima melalui  Badan Pengelola Pendapatan Keungan dan Aset Daerah (BPKAD)  Adel Linggi Ardi,SE, dikonfirmasi Kamis (14/3), mengatakan “sudah tidak ada lagi aset yang berada di Amahami, semuanya telah diserhkan ke Kota Bima”,ungkapnya.

Sementara ditanya tentang apakah ada bukti serah terima antara Pemkab Bima dan Pemkot Bima, Lelaki yang biasa disapa Papi adel ini, enggan memberikan Komentarnya lagi.

Disisi lain Al- Imran,SH, selaku Pengacara Ahyar Anwar sebagai ahli waris menjelaskan, Kita telah serahkan pada Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima, biarkan mereka yang bahas nantinya.

“Sebenarnya tanah tersebut tidak pernah tercatat sebagai Aset kabupaten Bima dan tidak pernah ada serah terima antara Pemkab Bima dan Pemerintah Kota Bima, hal tersebut terungkap pada saat Pemerintah Kota Bima melaporkan masalah tersebut pada Polres Bima Kota”,Kata Imran.

Dikatakan Imran, Baik Pemerintah Kota Bima dan kabupaten Bima telah kebingungan, dikarenakan tidak ada bukti tukar guling dan tidak ada bukti penyerahan aset berupa Tanah kosong yakni Blok 70, Jelasnya.

“Keterangan Kabag Umum Tahun 2014 pada Brita acara Pemeriksaan (BAP) Polisi, tanah Blok 70 tidak masuk dalam aset Pemerintah Kabupaten Bima”,Katanya.

Sebelumnya juga Anggota Pansus yang juga menjadi Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Edy Muklis, meminta Pemkot untuk menahan diri dalam hal Tanah amahami khususnya Blok 70, biarkan kami pansus yang bekerja sesuai mekanisme undang-undang,ujarnya.

Edy juga mengatakan termasuk Pejabat Kota bima yakni Sekda Kota akan dipanggil untuk berikan keterangan mengenai Tanah yang di Klaim Ahyar sebagai Warisan, apabila diperlukan nantinya. (inc)