Incinews.net
Kamis, 23 Oktober 2025, 20.12 WIB
Last Updated 2025-10-23T12:12:41Z
HeadlinePemkot BimaPendidikanSwasta

FGD Pariwisata Bahas Potensi Wisata dan Akses Destinasi di Bima–Sumbawa: Semua Pihak Siap Bersinergi




Bima, Incinews.net — Dalam upaya memperkuat arah pembangunan pariwisata di wilayah timur Nusa Tenggara Barat, Dinas Pariwisata Kota Bima bersama Pelindo Bima menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Potensi dan Akses Destinasi Wisata di Bima dan Sumbawa”, Rabu (22/10/2024).


Kegiatan yang berlangsung di Aula Maja Labo Dahu, Pemerintah Kota Bima, ini dihadiri oleh berbagai unsur strategis, di antaranya Dandim 1608/Bima, Polres Kabupaten dan Kota Bima, Kepala Bandara Sultan Salahuddin Bima, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Pelni Bima, serta perwakilan media lokal dan nasional, konten kreator, dan komunitas pegiat wisata.


Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Sukarno, menyampaikan bahwa Kota Bima kini tengah berbenah dengan membangun fasilitas penunjang pariwisata, termasuk penginapan, akses jalan, serta penataan kawasan wisata yang berkelanjutan.


“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membahas kemajuan dan kelancaran akses bagi wisatawan, baik dari dalam daerah maupun tingkat nasional,” ujar Sukarno.


FGD tersebut menjadi wadah strategis bagi para pihak untuk menyatukan pandangan dan strategi pengembangan pariwisata Bima–Sumbawa yang berdaya saing. Sejumlah isu utama yang dibahas meliputi peningkatan aksesibilitas destinasi wisata, pengembangan infrastruktur pendukung, serta kolaborasi lintas sektor dalam promosi wisata daerah.


Salah satu perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB menyoroti besarnya potensi wisata bahari di Pulau Sumbawa yang hingga kini masih belum tergarap secara maksimal.


“Banyak destinasi laut di wilayah Pulau Sumbawa yang memiliki daya tarik luar biasa. Khususnya di Bima, potensi wisata baharinya sangat menjanjikan dan bisa menjadi magnet baru bagi wisatawan,” ungkapnya.


Dari hasil FGD, para peserta menyepakati pentingnya sinergi bersama antara pemerintah, BUMN, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas wisata dalam memperkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan.


Sebagai penutup, kegiatan ini menghasilkan nota kesepahaman bersama (MoU) yang akan menjadi dasar bagi kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemajuan pariwisata di Kota dan Kabupaten Bima, serta Pulau Sumbawa pada umumnya.


Dengan semangat kolaboratif ini, para pihak menegaskan komitmen untuk membuka akses lebih luas bagi wisatawan, meningkatkan kualitas destinasi lokal, dan menjadikan Bima–Sumbawa sebagai ikon baru pariwisata bahari di Indonesia Timur.