Bima – Incinews.net- Konsep kearifan lokal Nggusuwaru dinilai layak menjadi fondasi utama pembangunan pendidikan berbasis masyarakat, khususnya dalam program Sekolah Rakyat yang tengah digagas pemerintah. Hal itu ditegaskan oleh Prof. Dr. R. Siti Zuhro, M.A saat menghadiri Rapat Senat Terbuka Universitas Nggusu Waru, Bima, Sabtu (27/9/2029).
Sebagai peneliti senior, Prof. Siti Zuhro menilai bahwa Nggusuwaru sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
“Delapan nilai yang ada dalam konsep Nggusuwaru sama sekali tidak bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya usai prosesi rapat.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah sedang fokus pada pembangunan berbasis kemakmuran rakyat. Salah satu langkah konkritnya adalah pendirian Sekolah Rakyat.
“Pertanyaannya, apa itu sekolah rakyat ? Nah, di sinilah konsep Nggusuwaru bisa dijadikan ruh dan pedoman utama dalam penerapannya,” paparnya.
Ia menambahkan, Nggusuwaru bukan sekadar konsep budaya, melainkan warisan kebijaksanaan lokal Bima yang sarat nilai etis dan relevan untuk membangun karakter bangsa.
“Kearifan lokal Bima ini kaya akan kebijaksanaan, dan seharusnya diaktualisasikan secara berkelanjutan, terutama melalui sekolah rakyat yang digagas pemerintah saat ini,” ungkapnya.
Prof. Siti Zuhro menegaskan, penerapan Nggusuwaru dalam Sekolah Rakyat akan menjadi jembatan penting antara kebijakan nasional dengan budaya lokal. Hal ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada identitas dan nilai luhur bangsa.