Incinews.net
Jumat, 05 September 2025, 21.17 WIB
Last Updated 2025-09-05T13:17:43Z
HeadlineHukumKota BimaPemerintahSosial

Mega Proyek NuFReP Kota Bima Terancam Gagal, Walikota Ultimatum Pembebasan Lahan Rampung Dua Bulan




Bima,Incinews.net – Mega proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di Kota Bima yang diluncurkan pada 11 April 2025 lalu kini menghadapi ujian berat. Program strategis nasional untuk penanganan banjir ini dikhawatirkan gagal akibat lambannya proses pembebasan lahan di sejumlah titik vital.


Pantauan media ini menemukan, pembebasan lahan meliputi kawasan Sungai Na’e, Sungai Melayu, hingga pembangunan kolam retensi di Melayu. Ketiga kawasan tersebut merupakan titik sentral dalam rencana penanganan banjir perkotaan.


Dalam rapat penting bersama perangkat daerah, camat, dan lurah, Walikota Bima H. Arahman H. Abidin dengan tegas menyatakan proyek ini tidak boleh mandek.


“Saya berharap program ini memberi dampak nyata dan asas manfaat bagi masyarakat Kota Bima. Dalam waktu dua bulan, pembebasan lahan harus selesai agar penanganan sungai bisa segera dimulai,” tegas Walikota saat rapat, Rabu (4/9/2025).


Langkah cepat ini ditempuh untuk meminimalisasi hambatan yang berpotensi menggagalkan proyek strategis bernilai besar tersebut. Walikota juga meminta jajaran pemerintah daerah hingga tingkat kelurahan bekerja ekstra, agar proses negosiasi dengan warga terdampak segera tuntas.


Dengan ultimatum ini, publik kini menunggu apakah Pemerintah Kota Bima mampu menyelesaikan pembebasan lahan sesuai target waktu yang ditetapkan, demi kelanjutan proyek besar yang dinilai akan menjadi tonggak baru penanganan banjir di Kota Bima.