Dompu, Incinews,Net- Sebuah momen haru sekaligus menggugah nurani terjadi di Dusun Tompo, Desa Sori Tatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Kamis siang (7/8/2025). Seorang bayi laki-laki tak berdosa ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, ditinggalkan begitu saja tanpa perlindungan. Namun, dalam waktu singkat, suara tangis itu memicu gerakan cepat aparat dan lembaga terkait — sebuah kolaborasi tanggap yang menyelamatkan nyawa.
Kapolsek Kempo IPTU Jubaidin, melalui Kasi Humas Polres Dompu AKP Zuharis, S.H., menyampaikan bahwa laporan masyarakat segera ditindaklanjuti. “Begitu menerima informasi, kami langsung bergerak. Koordinasi kami lakukan dengan lintas sektor agar keselamatan bayi menjadi prioritas,” tegas AKP Zuharis.
Dari Tompo ke RSUD Dompu: Perjalanan Penyelamatan yang Dipercepat
Bayi tersebut semula dibawa ke Puskesmas Kempo sekitar pukul 14.00 WITA untuk mendapatkan penanganan awal. Namun melihat kondisi medis yang membutuhkan observasi lebih lanjut, tim medis merujuknya ke RSUD Kabupaten Dompu. Di sinilah bayi kini tengah menjalani pemeriksaan medis menyeluruh, didampingi oleh tenaga profesional dan pengawasan aparat.
Kolaborasi Lintas Lembaga: Bukti Negara Hadir untuk yang Paling Rentan
Tak hanya Polsek Kempo, berbagai elemen bergerak cepat dalam misi penyelamatan ini. Berikut lembaga yang terlibat langsung di lapangan:
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melalui Furkon dan Jihan.
Dinas Sosial Kabupaten Dompu dengan tim pendamping psikososial: Ny. Risma (konselor), Fitri (rehabilitasi sosial), dan Nurlaili Putri (penelaah kebijakan).
Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Dompu, diwakili oleh Sekretarisnya, Jainudin Yusuf alias Yuda.
Mereka bahu-membahu menjalankan misi penyelamatan, mulai dari pemulihan kesehatan hingga rencana rehabilitasi sosial dan psikososial jangka panjang.
“Penanganan ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi hak hidup anak,” ujar AKP Zuharis. Ia menegaskan bahwa sinergi cepat antara aparat, Dinas Sosial, DP3A, dan LPA menjadi wujud nyata komitmen untuk tidak membiarkan anak-anak menjadi korban kelalaian atau kekerasan.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak ragu melapor bila menemukan kasus serupa. “Sekecil apapun informasi, bisa jadi kunci penyelamatan nyawa,” pungkasnya.
Dengan pengawalan ketat dan perhatian penuh dari berbagai pihak, sang bayi kini dalam kondisi aman dan sedang menjalani perawatan intensif. Ke depan, proses pendampingan sosial dan perlindungan hukum akan menjadi prioritas lanjutan agar bayi ini mendapat hak hidup yang layak, seperti yang dijamin oleh Undang-Undang Perlindungan Anak.
Tangisan pertama yang mengguncang Tompo kini telah menjelma menjadi harapan, bahwa di tengah gelapnya pengabaian, cahaya kepedulian masih menyala terang.