Incinews.net
Sabtu, 30 Agustus 2025, 08.15 WIB
Last Updated 2025-08-30T00:15:53Z
HeadlineHMI cabang BimaHukumRokok IlegalSosial

HMI Cabang Bima Desak Penertiban Rokok Ilegal: “Jangan Biarkan Generasi Kita Diracuni”




Bima, Incinews,Net- Peredaran rokok ilegal di Bima kini memasuki fase yang mengkhawatirkan. Rokok tanpa cukai dan tanpa peringatan kesehatan dijual bebas dengan harga murah, bahkan mudah diakses oleh anak-anak di sekitar lingkungan sekolah. Fenomena ini memantik sorotan serius dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bima, Jum’at (29/8/2025).


Juraidin, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Bima, menyuarakan keprihatinannya atas lemahnya pengawasan dan minimnya penindakan dari aparat terkait. “Ini bukan hanya pelanggaran hukum fiskal. Ini adalah serangan langsung terhadap kesehatan generasi muda,” tegasnya.


Ia menilai, maraknya peredaran rokok ilegal mencerminkan kelalaian negara dalam melindungi masa depan bangsa. “Harga murah dan akses bebas membuat anak-anak menjadi target utama. Tanpa pita cukai dan peringatan kesehatan, masyarakat awam tak sadar bahaya zat adiktif di dalamnya,” ujarnya.


Juraidin mendesak Pemerintah Daerah, Kapolres Bima Kota, dan aparat bea cukai untuk segera mengambil langkah tegas. Menurutnya, penegakan hukum yang nyata dan sistematis sangat dibutuhkan agar peredaran rokok ilegal dapat ditekan.


“Dirjen Bea Cukai harus memberikan ultimatum keras kepada jajarannya. Jangan biarkan Bima menjadi surga bagi mafia rokok ilegal. Jika aparat serius, ruang gerak penyelundup bisa dipersempit,” ungkapnya.


Selain aparat, ia juga mengajak masyarakat sipil dan lembaga pendidikan untuk ikut menggalang kampanye kesadaran bahaya rokok ilegal. “Kita tidak bisa hanya sosialisasi. Harus ada pengawasan bersama untuk melindungi generasi kita,” tambahnya.


HMI Cabang Bima memperingatkan, jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah, Bima akan menghadapi krisis kesehatan generasi. “Daerah ini akan tenggelam dalam arus racun murah yang perlahan menggerogoti masa depan anak bangsa,” tutup Juraidin.