Incinews.net
Rabu, 02 Juli 2025, 19.24 WIB
Last Updated 2025-07-02T11:24:53Z
HeadlineHukumKota BimaPemerintahan

Kadis DP3A Kota Bima Tegaskan Pentingnya Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Latihan 9 Indikator Kelurahan Damai

 




Bima, Incinews.net — Pemerintah Kota Bima terus memperkuat komitmennya dalam melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kerentanan, termasuk dalam situasi bencana. Hal ini ditegaskan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bima, saat menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan "9 Indikator Kelurahan Damai" yang diselenggarakan oleh LP2DER di Kelurahan Dara dan Kelurahan Paruga, Rabu (2/7/2025).


Dalam pemaparannya, Kadis DP3A menekankan bahwa perempuan dan anak adalah kelompok paling rentan mengalami kekerasan, khususnya saat terjadi bencana. “Ini menjadi tantangan serius yang perlu dicegah sejak dini. Perempuan dan anak seringkali mengalami keterbatasan dalam mengakses perlindungan ketika bencana terjadi. Maka, pendekatan preventif dan edukatif sangat penting dilakukan,” tegasnya.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan untuk perdamaian berkelanjutan yang diinisiasi oleh LP2DER, dan mendapat dukungan dari KOICA, Wahid Foundation, serta Pemerintah Kota Bima. Sejumlah unsur penting hadir dalam pelatihan ini, mulai dari perwakilan BPBD, aparat kelurahan, RT/RW, tokoh masyarakat, hingga Babinkamtibmas.


Koordinator Kegiatan LP2DER, M. Yamin, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya dilaksanakan di Dara dan Paruga, tetapi juga akan dilanjutkan di Kelurahan Penato’i. “Kegiatan ini bertujuan membentuk karakter perempuan agar mampu mengenali, memahami, dan bertindak tepat saat menghadapi situasi bencana. Ini juga menjadi media edukasi dan sosialisasi yang berdampak jangka panjang,” ujarnya.


Selain menyampaikan materi tentang perlindungan kelompok rentan, Kadis DP3A juga memaparkan implementasi Program “Bima Bisa” yang menjadi komitmen Walikota Bima dalam mendukung pemberdayaan dan perlindungan masyarakat, terutama perempuan dan anak.


Sementara itu, Lurah Paruga menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan ini. Ia berharap program ini dapat menjadi pintu masuk penguatan kelembagaan sosial dan menumbuhkan budaya damai di tengah masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini bisa memperkuat kesadaran kolektif warga terhadap pentingnya melindungi perempuan dan anak sebagai pilar perdamaian dan ketangguhan sosial,” katanya.


Kegiatan yang berlangsung dalam dua sesi ini—pagi di Kelurahan Dara dan siang di Kelurahan Paruga—disambut antusias oleh peserta yang hadir. Seluruh elemen masyarakat tampak mendukung penuh inisiatif pelatihan sebagai bagian dari upaya membangun kelurahan yang inklusif, aman, dan damai. (Team)