Kota Bima, Incinews, net - Sore itu, Rabu (18/6/2026), langit di atas Pantai Doro Londe tampak tenang. Ombak kecil menyapu bibir pantai, dan langit jingga mulai memudar. Di tengah suasana damai itu, duka justru datang menyapa. Seorang warga bernama Adhar, yang sedang membuat konten santai di pesisir Pantai Songgela, tak menyangka bahwa ia akan menjadi saksi dari tragedi memilukan: sesosok jenazah bayi ditemukan dalam keadaan tertelungkup di antara batuan pantai.
Tak ada suara tangis. Hanya tubuh mungil yang diam tak bergerak, terbujur kaku seolah memeluk sunyi. Tubuh kecil itu diduga telah terapung di lautan selama hampir sepekan sebelum akhirnya terdampar di bibir pantai, seakan laut tak sanggup lagi menyimpannya.
Adhar yang terpaku dengan penemuan mengejutkan itu segera menyiarkan temuannya melalui akun media sosial miliknya, berharap agar banyak mata melihat, dan suara keadilan cepat datang. Dan benar, pukul 16.40 Wita, Unit Reskrim Polsek Asakota yang dipimpin Aiptu Saidin segera bergerak ke lokasi.
Sekitar sejam kemudian, tim Inafis Polres Bima Kota tiba di tempat kejadian perkara dan melakukan identifikasi awal. Tubuh mungil tak bernyawa itu lalu dibawa ke RSUD Bima untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Awalnya, warga mengira bayi itu berjenis kelamin laki-laki, namun hasil pemeriksaan medis memastikan bahwa ia adalah bayi perempuan—seorang malaikat kecil yang tak sempat mengenal dunia.
Tak diketahui siapa ibu atau ayah dari bayi malang itu. Tak ada identitas. Tak ada penjelasan. Yang tertinggal hanyalah duka, dan pertanyaan yang mengiris hati: siapa yang tega meninggalkan bayi tak berdosa itu di pelukan laut?
Warga sekitar yang menyaksikan proses evakuasi tampak tak kuasa menahan haru. Beberapa menunduk, beberapa menitikkan air mata. Duka ini bukan hanya milik keluarga yang entah di mana, tapi juga duka kolektif masyarakat yang masih menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang.
Kini, jenazah bayi perempuan itu telah berada di rumah sakit. Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa orang tua dan apa motif di balik peristiwa memilukan ini. Sementara itu, pantai Doro Londe, yang sore itu menjadi saksi bisu sebuah kehilangan, menyimpan sunyi dan menyampaikan tangisan ombak untuk seorang bayi yang tak sempat merasakan pelukan hangat dunia.
"Bayi itu seharusnya tertawa di pelukan ibunya, bukan terbujur di antara batuan pantai," ujar seorang ibu yang menyaksikan proses evakuasi sambil menyeka air mata.
Semoga malaikat kecil itu tenang di sisi Tuhan. Dan semoga nurani yang hilang bisa segera ditemukan—sebelum duka semacam ini kembali berulang.