Bima, Incinews.net – Pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) yang berlangsung dengan semangat demokratis telah melahirkan pemimpin baru. Mufti Alhikmatiar, sosok muda dengan semangat perubahan, resmi terpilih sebagai Ketua BEM UM Bima setelah meraih suara terbanyak, yakni 943 suara, mengungguli kandidat lainnya.
Dalam keterangannya pada Minggu (21/5), Mufti menyampaikan komitmennya untuk menghadirkan wajah baru BEM yang progresif, inklusif, dan berdampak nyata bagi kampus serta daerah. "Amanah ini adalah tanggung jawab besar, dan saya siap menata langkah-langkah strategis untuk menjadikan BEM sebagai ruang perjuangan intelektual dan sosial bagi seluruh mahasiswa UM Bima," tegasnya.
Visi Besar untuk Mahasiswa dan Daerah
Visi dan misi yang diusung Mufti tidak hanya menyasar penguatan internal kampus, namun juga membentang ke arah pemberdayaan mahasiswa sebagai aktor perubahan sosial.
Lima Misi Strategis yang Disiapkan:
1. Penguatan Sinergi Eksternal
Membangun kolaborasi strategis dengan instansi pemerintah, swasta, dan mitra profesional lainnya guna membuka ruang magang, riset kolaboratif, dan pelatihan kompetensi mahasiswa melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
2. Forum Kajian Progresif
Menyelenggarakan diskusi ilmiah lintas disiplin yang membahas isu lokal, nasional, dan global secara rutin, demi membentuk karakter mahasiswa yang kritis, solutif, dan humanis.
3. Pengembangan Tradisi Akademik dan Debat
Mendorong tumbuhnya budaya berpikir logis dan ilmiah melalui debat terbuka, kompetisi kritik, hingga simulasi sidang peradilan semu.
4. BEM Aspiratif dan Responsif
Menyediakan kanal komunikasi dua arah, baik daring maupun luring, untuk menampung dan mengawal seluruh aspirasi mahasiswa UM Bima terkait akademik, fasilitas, dan kesejahteraan.
5. Kolaborasi Inklusif antar Organisasi
Menggalang sinergi antara BEM, Ortom, Himpunan Jurusan, UKM, dan organisasi eksternal guna menciptakan gerakan kolektif yang memperkuat peran mahasiswa sebagai umat pertengahan dan agen perubahan.
Mufti menyadari bahwa tugas ke depan tidak ringan. Namun dengan dukungan kolektif mahasiswa UM Bima, ia optimistis masa kepemimpinan ini akan menjadi titik awal transformasi kampus menuju arah yang lebih dinamis dan solutif.
“Ini bukan sekadar jabatan, ini adalah panggilan perjuangan. BEM bukan menara gading, tapi jembatan untuk memperjuangkan suara mahasiswa dan mewujudkan cita perubahan yang nyata,” pungkasnya penuh semangat.