Kota Bima, Incinews,Net- Di tengah dinamika sosial yang makin kompleks, Pemerintah Kota Bima menggugah kesadaran kolektif masyarakat melalui Silaturahmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama seluruh elemen masyarakat Kecamatan Mpunda. Hadir dalam forum penting itu, Asisten III Setda Kota Bima, Drs. H. Muhammad Saleh, menyuarakan keprihatinan sekaligus optimisme terhadap cita-cita besar Gerakan Kota Bima BISA. pada Senin 23 Juni 2025.
Diselenggarakan di Aula Kantor Camat Mpunda, agenda ini bukan sekadar ajang temu tokoh, namun menjadi medan evaluasi dan konsolidasi menghadapi realitas sosial yang menantang. Muhammad Saleh menyoroti pertumbuhan kos-kosan dan lonjakan pendatang yang turut melahirkan persoalan sosial baru. Ia bahkan mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan yang terjadi di Kelurahan Mande harus menjadi titik balik membangun stabilitas dan harmoni warga kota.
“Ini bukan soal kebersihan saja. Ini soal wajah kota yang mencerminkan kedamaian dan ketertiban. Kita semua punya tanggung jawab,” tegasnya. Gerakan Kota Bima BISA – Bersih, Indah, Sehat, dan Asri – ditegaskannya sebagai langkah taktis melawan stigma kota kumuh dan semrawut yang selama ini melekat.
Menurutnya, perubahan sudah mulai nampak, namun belum cukup tanpa peran aktif RT, RW, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat. “Sampah yang berserakan, ternak yang lepas liar, semua itu adalah cerminan kurangnya kesadaran kolektif. Mari kita ubah wajah kota kita,” ajaknya lantang.
Silaturahmi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa yang sebelumnya digelar di Kecamatan Rasanae Barat, dan menjadi bukti nyata bahwa Pemerintah Kota Bima tidak tinggal diam dalam mengawal gerakan perubahan. Muhammad Saleh menutup dengan penegasan bahwa Bima tidak boleh mundur dari perjuangan mewujudkan kota yang bukan hanya bersih secara fisik, tapi juga sehat secara sosial.