Incinews.net
Senin, 20 Maret 2023, 17.15 WIB
Last Updated 2023-04-11T18:18:31Z
DPRDMataramNTB

Pimpinan DPRD NTB Muzihir Minta Maaf Kepada Ketua DPD PDIP NTB

Foto: Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB Muzihir.


insan cita (inciNews.net) MATARAM- Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB Muzihir menyatakan meminta maaf kepada Ketua DPD PDI NTB Perjuangan Rachmat Hidayat.


“Tidak ada niatan sedikit pun saya menyinggung perasaannya pak Haji Rachmat Hidayat secara pribadi maupun secara kelembagaan,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB ini kepada sejumlah wartawan, Senin (20/3/ 2023) di gedung DPRD NTB.


Muzihir yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Provinsi NTB mengatakan sosok H Rahmat Hidayat adalah sosok yang lebih senior dari dirinya.


“Bahkan beliau adalah guru kita. Dan punya pengalaman yang sangat kaya didalam parlemen yang dimulai dari DPRD Kabupaten, Provinsi dan DPR RI. Beliau sudah 35 tahun di parlemen. Sementara kita inikan masih baru di Parlemen,” ujarnya.


Dari sisi senioritas, pihaknya mengaku baru 15 tahun jadi wakil rakyat. 


"Rentang jaraknya sangat jauh dengan sosok pak H Rahmat Hidayat. Saya baru 15 tahun di parlemen. Sementara pak H Rahmat Hidayat sudah 35 tahun di Parlemen. Yah masih terlalu jauh jaraknya dengan saya,"ungkapnya.


Jika Rachmat merasa tersinggung dengan pernyataan terkait polemik kunker tersebut kata Muzihir, pihaknya meminta maaf. Apalagi ini menjelang Ramadan. “Secara pribadi dan lembaga saya meminta maaf,” tandasnya.


Selain itu, Pihaknya mengaku akan menyempatkan waktu untuk bersilaturrahmi secara khusus dengan pak H Rachmat Hidayat.


“Insha Alloh kalau beliau sudah berada di Lombok. Saya akan sowan secara khusus sama beliau dan menjelaskan secara rinci kepada beliau terkait permasalahan yang sebenarnya. Apalagi ini sudah masuk momentum bulan Ramadhan dan kita harus saling maaf memaafkan,” paparnya.


Muzihir sangat memahami pernyataan Rachmat sebagai Ketua DPD PDIP NTB yang melarang Anggota Fraksi PDIP DPRD NTB untuk tidak kunker ke luar negeri pada Mei nanti. Sebagaimana juga pernyataan DPD Gerindra NTB melarang anggota fraksi ikut kunker. “Dan kita memahami pernyataan itu. Dan itu sah-sah saja,” imbuhnya.


Menurutnya, siapapun boleh memberikan kritik terhadap DPRD NTB. Apalagi sekaliber politisi senior NTB Rachmat. “Dewan adalah rumah rakyat. Siapa pun boleh memberikan kritik. Apalagi beliau sudah hampir 35 tahun di politik. Mulai dari anggota DPRD kabupaten hingga DPR RI. Sedangkan saya baru 15 tahun di politik. Beliau itu guru politik di NTB,” ucapnya.


Sebelumnya, Anggota Fraksi PDIP DPRD NTB Raden Nuna Abriadi mengatakan, apa yang disampaikan Rachmat tidak bermaksud untuk mencampuri urusan internal DPRD NTB. Pernyataan larangan kunker ke luar negeri itu hanya ditujukan kepada Anggota Fraksi PDIP. Sehingga tidak perlu ada oknum Anggota DPRD NTB di luar Anggota Fraksi PDIP yang tersinggung terkait hal itu.