Incinews.net
Kamis, 27 Oktober 2022, 22.07 WIB
Last Updated 2022-10-27T14:21:41Z
MataramNTB

Para Pengunjung Disiksa Sampai Babak Belur, Karyawan LP Terduga Pelaku Diperiksa Polda NTB

Foto: Korban

insan cita (inciNews.net) Mataram - Sejumlah karyawan Lombok Plaza (LP) yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap para pengunjung hiburan malam di hotel tersebut di periksa Polda NTB. Kamis (27/10/2022) di Ruang Subdit III Ditreskrimum Polda NTB. 

Pihak penyidik memeriksa dan dimintai keterangan dan tidak diperbolehkan  media untuk mengambil gambar. 

"Mohon maaf belum bisa kami beri keterangan dan dilarang ambil foto mas, karena sedang diperiksa mohon tunggu di luar dulu yah," kata seorang penyidik kepada media ini. 

Jelang beberapa menit kemudian, sejumlah karyawan Lombok Plaza Hotel bertato juga ikut keluar dari ruangan. Sementara sebagiannya di dalam ruangan penyidik menunggu di periksa.

Di depan gedung Ditreskrimum Polda NTB, pihak Lombok Plaza Enggang menanggapi sejumlah pertanyaan awak media. "Nanti aja bang. Nanti ketemu di Plaza aja bang," ungkap Nana. Pria tersebut mengaku dari pimpinan Lombok Plaza.

Sebelumnya, Sedikitnya empat dari lima orang pengunjung dipukul hingga babak belur diduga dilakukan pihak Hotel Lombok Plaza kediaman para korban.

Kejadian tersebut pada, Sabtu 22 Oktober dini hari sekitar pukul 04.00 Wita di depan indomart Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram dan di BTN Taman Anggrek nomor L-37 Terong Tawah Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.

"Tanpa basa basi saya langsung dihajar seperti binatang di depan indomart itu. Setelah dihajar saya diangkut dengan mobil menuju BTN tempat kami menginap. Di sana ada 3 teman saya yang sedang tidur langsung dihajar tanpa ampun," ungkap korban Muhammad Fisabilillah kepada media ini, Rabu (26/10/ 2022).

Sementara satu temannya berhasil meloloskan diri dari amukan massa yang jumlahnya belasan tersebut.

Paginya mereka langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polda NTB dengan nomor laporan TBL/280.a/X/2022/NTB/SPKT setelah masing-masing sudah melakukan visum. 

"Para pelaku tersebut ada juga yang membawa senjata tajam," ungkapnya.

Adapun sejumlah korban ABG tersebut antara lain Muhammad Fisabilillah, Rafki akbar, Rahmat hidayat dan Andri.