Incinews.net
Rabu, 12 Oktober 2022, 19.30 WIB
Last Updated 2022-10-13T01:35:59Z
DPRDMataramNTB

Pimpinan DPRD NTB Muzihir: Kalau Fihir Dia Jantan Buka dan Tunjuk Langsung Orangnya

Foto: Tiga Pimpinan DPRD NTB saat menggelar jumpa pers diruang Kerja Ketua DPRD NTB.

insan cita (inciNews.net) Mataram - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membantah dan menantang salah satu admin Group WhatsApp Fihir yang menyebarkan isu tiga (3) orang Anggota DPRD NTB keciduk menggunakan narkoba saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jakarta. 

"Kalau memang betul Fihir itu punya data saya minta dibuka. Kalau Fihir dia jantan buka dan tunjuk langsung orngnya. Siapa itu, dari partai mana dan dari fraksi apa. Itu kalau betul, kalau enggak betul dia juga pasti enggak berani. Sekarang kita balik dia, kalau betul pasti akan buka,"kata Pimpinan DPRD NTB Drs H Muzihir selaku Wakil Ketua II  saat menggelar jumpa  pers dengan sejumlah wartawan di ruang kerja Ketua DPRD. Rabu, (12/10/2022) sore hari.

Sementara, Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda SH,.MH menyampaikan, saya membantah adanya isu tiga orang anggota DPRD NTB terciduk dijakarta pada saat kunker dan masing -masing ditembus dengan angka 150 juta.

"Setalah saya melakukan komunikasi dengan pihak terkait, termaksuk dengan seluruh pimpinan fraksi dan anggota fraksi, pertanyaan bahwa keciduk itu tidak ada dan tidak benar,"tegasnya.

Pihaknya juga menuturkan risih dengan beredarnya isu tersebut. "Saya kira risih sebagai anggota DPRD. Jangan dianggap Sepele. Sementara saat kunker kami aman-aman saja,"ungkapnya.

"Kami tidak ingin lembaga ini tercemar terlalu lama soal dugaan-dugaan, soal pertanyaan sehingga jadi blunder. Satu sisi pertanyaan, tapi sudah menyebutkan, dari partainya dari fraksinya,"tambahnya.

Politisi Golkar itu kembali menegaskan, jika benar ada 3 anggotanya terciduk menggunakan narkoba maka sebaiknya data anggota yang dimaksudkan itu diserahkan ke Dewan atau ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH). 

"Karena sudah menyebut ada tiga orang anggota (DPRD NTB, red), yakni dua dari partai berfaham nasionalis religius dan satu dari partai berfaham nasionalis, tentu dia punya data. Kalau dia punya data serahkan ke kami atau ke partai yang bersangkutan sehingga partai lah yang memberikan sanksi kepada yang bersangkutan,” katanya.

Tidak ingin dugaan semacam itu berlarut sebab viral beredar di berbagai media sosial, Dewan akan mengambil langkah tegas.

"Insyaallah hari ini dilakukan kajian terhadap apa yang disampaikan lewat group WhatsApp itu. Dan Kalaupun ditemukan, akan kami lakukan somasi. Dan kalaupun somasi tidak bisa menyelesaikan soal ini maka kami terpaksa lembaga ini kami menyerahkan ke proses hukum sesuai dengan prosedur,"terang Isvie.

Terkait tantangan untuk dilakukan tes urine, Isvie kembali menegaskan bahwa pihaknya siap dites urine kapan saja. 

"Tanpa harus diminta kami sudah melakukan tes urin sebelumnya. Dan Kami semua siap dites urine kapanpun. Hari inipun kami siap, bukan Karena Fihir yah"imbuhnya.

Sebelumnya dalam sebuah grup Whatsapp beredar pertanyaan yang dilontarkan salah satu Admin Group Fihirudin terkait kabar yang diterimanya tentang adanya dugaan 3 oknum anggota DPRD NTB yang terciduk menggunakan narkoba saat melakukan kunjungan kerja di Jakarta. 

Kemudian ketiganya dibebaskan dengan tebusan Rp 150 juta/ orang. Dimana dua diantaranya dari partai berazas nasionalis religius dan satu orang dari partai berazas nasionalis.