Incinews.net
Rabu, 27 April 2022, 20.51 WIB
Last Updated 2022-04-28T21:13:43Z

Perairan Laut kawasan Teluk Bima Tercemar, Mahasiswa Sebut Itu PR Pemerintah Daerah

Gambar limbah di lokasi perairan sepanjang garis pantai Wadumbolo. (Sumber Facebook)

Incinews.net. Kota Bima. Perubahan air laut yang terjadi di kawasan teluk Bima menjadi perbincangan banyak kalangan, mulai dari LSM, Masyarakat dan Mahasiswa Bima, Rabu, 27/4/2022.


Sejak pagi tadi air laut yang terletak sepanjang garis pantai wilayah wadu mbolo dan sekitarnya berubah menjadi berwarnah coklat kemerahan, ikan banyak yang mati, dan air laut yang sebelumnya bersih menjadi pemandangan yang dibanjiri limbah.


Mengutip sejumlah Pers realis pemerintah daerah Bima, peristiwa yang menyebabkan banyak perdebatan banyak kalangan tersebut, Pemkot dan Pemda kabupaten Bima beserta dengan sejumlah OPD nya bergegas melakukan pengecekan langsung di lokasi.

"Dugaan sementara berasal dari lumut/ganggang laut, Untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi dan apa penyebab berkaitan dengan fenomena tersebut, pihak DLH Kabupaten Bima telah mengambil sampel air laut dan gumpalan tersebut akan dianalisa lebih lanjut dan dilakukan Uji laboratorium". Ungkapan Suryadin, S.S., M.Si lewat pers realisnya.


Sejauh ini perkembangan opini dan dugaan penyebab air laut tersebut tercemar masih terdengar belum ada kejelasan yang pasti.


Dalam menyikapi polemik yang masih menunggu hasil Laboratorium tersebut, Mahasiswa Bima yang kini menekuni Studi ilmu administrasi negara juga ikut berharap kepada pemerintah kota dan kabupaten Bima, bahwa hasil uji  laboratorium nanti dapat di arsip dengan baik sebagai catatan penting bagi pemerintah daerah.


"Saya berharap kepada pemerintah daerah Kota dan Kabupaten Bima, Hasil uji laboratorium nanti menjadi poin penting untuk dievaluasi". Harap juraidin.


Ia juga mengungkapkan kepada pemerintah Daerah, keadaaan dari peristiwa yang terjadi merupakan persoalan yang kini telah dihubungkan dengan aktifitas  PT. Pertamina cabang Bima.


"Masyarakat kini sudah menduga kuat adannya kemungkinan limbah tersebut dari industri penampungan minyak di lokasi perairan wadumbolo, hal ini harus mendapat atensi yang serius, termasuk  PR bagi DLH kota dan Kabupaten Bima" Tutupnya. (M.A)