Incinews.net
Senin, 24 Januari 2022, 21.16 WIB
Last Updated 2022-01-24T14:02:08Z

Muda Berbakat: Pernah Mengalami Kehilangan, Hingga Bangkit Dengan Banyak Karya.

Foto  (Izul) penulis buku, Luka yang mendewasakan, Cinta luar biasa dan Serpihan Hati.

Incinews.Net. Kota Bima, Disebuah kawasan yang rindang, di bawah di pohon yang teduh, ditengah jantung kota. Saat itu terasa angin berhembus memenuhi suasana yang hampir sore, seorang mahasiswa duduk mengenakan masker di sebuah tempat yang  melingkar, terlihat sedang asik ditemani oleh satu orang teman sejawatnya.

Saat keadaan mulai terasa akrab, percakapanpun sudah semakin terbuka,  terurai lewat ucapannya tentang fakta kejiwaan setelah ditinggal oleh Ayahnya yang telah meninggal dunia.

Lalu  secara perlahan mahasiswa yang telah membuka pembicaraan itupun mengungkapkan sekilas kisah pasca berpisah dengan ayahnya, ia sendiri pernah larut dalam ruang kegoncangan batin. Pernah berusaha  keluar dari masalah hingga  berusaha menempuh jalan penyembuhan dengan  melakukan rutinitas baca dan trafeling.

Hal yang menggembirakan, dibalik fase kesedihanya diam-diam ia mulai mengungkap itu semua dengan  dengan jalan menulis, bahkan telah menempati posisi sebagai penulis aktif, dan sampai saat ini telah sukses mungukir setiap karya tulis kedalam bentuk karya yang nyata.

Baginya "Retorika akan terbantahkan dengan satu tindakan, semua orang mungkin bisa menulis tetapi jarang sekali tulisannya dapat menjadi sebuah karya yang utuh, apapun masalahnya maka menulislah, ungkap mahasiwa penggiat literasi yang memiliki nama lengkap Izul Fauzi Ramadhan saat proses wawancara berlangsung". Jum'at, 21/1/ 2022 lalu.

Lahir di tahun 2002 ,  salah satu  dari teman sejawatnya kerapkali memanggilnya dengan sapaan akrab Izul. Hingga terungkap bahwa ia merupakan putra kedua dari almarhum Arif sukirman dengan pasangan Ibu Sompawati. Sebelum meninggal dunia Ayahnya  banyak mendedikasikan waktu hidup menjadi dosen di sekolah tinggi Ilmu sosial dan ilmu politik (STISIP) Mbojo Bima. 

Semenjak melewati proses pendidikan dibangku kelas 1 SMA, Izul aktif menjalankan tulisan dengan nama pena "Isi Hati pemalas", gerak pena berjalan semenjak ayahnya meninggal maka sejak saat itu pula ia sendiri banyak merasa kehilangan dan perasaan sunyi yang mendalam dalam hari-harinya. ia merasa banyak mengalami sisi perubahan pada kejiwaan, kenyataan tersebut dialami sejak ia ditinggal oleh almarhum yang sekaligus merupakan motifator baginya.

"Setelah ayah meninggal, saya mengalami over pemikiran yang demikian banyak, merasa sendiri, tertutup, dan merasa khwatir jika diceritakan semua hal yang muncul dari dalam benak kepada orang lain, hingga sejak itu Izul lebih banyak bersikap tertutup dan mulai menuangkan setiap kalimat yang terbesit dari pikiran kedalam sebuah Tulisan" Ungkapnya.

 (Tiga karya tulis Izul yang telah diterbitkan)

Sekalipun situasi hari sudah hampir senja, tetapi realitas percakapan terlihat sudah semakin terbuka. pemuda berbakat yang kini merupakan aset bagi kota Bima ini,  sejak masa SMA Hingga kini telah melahirkan tiga cetakan karya tulis yang berbentuk novel dengan  judul luka yang mendewasakan, Cinta luar biasa, Serpihan hati. Dan  ketiga karya tulisya diangkat dari pengalaman pribadi,  berikut kisah-kisah inspiratif dari kehidupan seseorang yang ia sendiri harapkan, dimasa depan akan sama dengan kehidupannya.

"Kini Izul menempuh pendidikan di STISIP Mbojo Bima, sudah semester tiga dan izul sendiri  merasakan energi positif dari jejak kampus yang pernah menjadi tempat pengabdian bagi perjalanan hidup almarhum Ayah, insya Allah karya ke empat sedang di rampung  dan untuk kedepan akan di terbitkan juga" Terangnya.

Foto Izul saat mengikuti kompotisi Hiphop di  negeri Jiran (malaysia).

Kini  mahasiswa STISIP berbakat tersebut, selain aktif di dunia penulisan, juga suka mencipta Lagu, hingga bakat lain berupa Kemampuan membangun seni Musik ala Badbox (Hiphop) telah mengantar pengalamannya hingga di jenjang nasional, dan terakhir ikut berkompetisi hingga di negeri Jiran (Malaysia).

Seperti apakah arah yang ditempuh izul kedepan,  selain kini ia  sedang menikmati proses dalam memperlajari ilmu administrasi negara dikampus  almamater orange sebagai mahasiswa semister tiga.  Terungkap pula bahwa ia juga  aktif di organisasi kampus sebagai sekretaris Umum Himpunan mahasiswa jurusan administrasi negara.

"Menurut Izul, Pemerintah harus labih peduli dengan setiap karya yang lahir dari generasi", tuturnya diakhir pertemuan.  (Asa )