Incinews.net
Senin, 10 Januari 2022, 20.51 WIB
Last Updated 2022-01-10T13:02:36Z
DPRDMataramNTB

60 Unit AC Digondol Maling, Komisi V DPRD Pertanyakan Manajemen RSUD NTB

Foto: Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB Akhdiansyah.

insan cita (incinews), Mataram - Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB mempertanyakan Pengelolaan manajemen (sistem) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi. Betapa tidak sebanyak 60 Ac out door kemalingan. Kasus kehilangan itu saat ini sedang dimeja kepolisian. 

"Saya kaget aja dengarnya. Kok bisa," tanya anggota Komisi V DPRD NTB, Akhdiansyah di Mataram kemarin. 

Politisi PKB itu menduga meski itu persoalan sepele namun tentunya berkaitan dengan manajemen didalam RS itu sendiri. 

"Ini persoalan di manajemen mereka. Kurang kontroling," sentilnya. 

Dewan pun banyak mendapat kabar, Direktur umumnya jarang ngantor. Terkesan lebih sibuk mengurus MotoGP padahal itu bukan menjadi tugas fungsi utamanya rumah sakit. 

"Kalau jarang ngantor disitu nggak bisa memantau. Sementara beliau posisinya sebagai Dirut RS," katanya. 

Yongki panggilannya mengatakan seluruh aspek manajmen yang ada di dalam rumah sakit merupakan penunjang pelayanan masyarakat. Jika masalah kecil saja bisa terjadi bagaiman dengan yang lainnya. 

"Ini (masalah) kecil tapi berdampak,"ujarnya. 

Hitungan kepolisian kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp 100 juta. Menurut Yongki meski jumlahnya kecil tetap saja semua itu merupakan aset negara yang harusnya dijaga dengan baik. Atas kejadian tersebut dirinya sangat menyayangkan kejadian itu. 

"Kita sangat sayangkan. Ini bukti kurang kontrolnya beliau. Ini indikatot kurang pantaun. Jangan sampai berdampak pada pelayanan," terangnya. 

Dalam waktu dekat Komisi V akan melangsungkan Rapat Dengar Pendapat bersama mitra kerjanya termasuk dengan RSUD Provinsi. 

"Satu dua hari ini kita ada rapat dengan mitra.  Kita cek dulu kebenarannya," katanya. 

Jika pun memang harus dievalusi maka gubernur harus mengambil langkah tersebut termasuk menggantikan Dirutnya. Apalagi kejadian ini terjadi dalam waktu berkali kali alias tidak langsung kehilangan sebanyak 60 AC. 

"Tapi nanti kita lihat. Kita akan tanyakan dulu besok saat rapat," terangnya. (Red)