Incinews.net
Rabu, 08 September 2021, 20.03 WIB
Last Updated 2021-09-09T14:51:58Z
Lombok TengahNTB

Parah, Proyek Pembangunan Puskesmas Batu Jangkih Loteng Dinilai Asal-Asalan

Foto: Proyek pekerjaan yang disinyalir mengalami deviasi atau keterlambatan
 
MEDia insan cita, Lombok Tengah: Proyek pembangunan Puskesmas Batu Jangkih, Lombok Tengah dinilai asal-asalan. Selain itu masa pekerjaan proyek disinyalir mengalami deviasi atau keterlambatan progress 18 persen. 

Keluhan tentang pembangunan fasilitas kesehatan ini disampaikan sejumlah warga Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. 

Taqiuddin,  salah seorang warga Dusun Pandan Tinggang, Desa Batu Jangkih mengatakan, pengerjaan Puskesmas oleh CV Rangga Makazza tersebut terkesan asal-asalan. Terutama pada bagian pondasinya yang diduga tidak digali dulu namun hanya dipasang dipermukaan.

"Dalam pembangunan Puskesmas ini banyak spekulasi masyarakat muncul. Terutama soal kwalitas pengerjaannya. Itu muncul karena plang proyek terpasang tapi tidak mencantumkan jumlah anggarannya," kata Taqiuddin.

Padahal seharusnya proyek terpasang palng secara rinci, sumber anggaran dan jumlahnya agar diketahui masyarakat. 

"Semua proyek pemerintah, pelaksana kegiatan atau kontraktor harus transparan dalam setiap proses pengerjaannya. Apalagi pengerjaan sudah lama berjalan. Kalau tidak ada rincian anggaran begini, saya bingung juga apa yang dibangun, kayak gimana pembangunannya, kapan dia selesai dibangun, kita tidak tahu," ujar dia.

Warga menemukan adanya pondasi bangunan sebelah Selatan yang sudah jebol. Tak hanya itu, pondasinya dipasang di atas tanah, tanpa melalui galian seperti kebanyakan proyek gedung dan hanya dihadang dengan pasangan bambu. 

"Hal ini membuat warga khawatir nantinya gedung ini baru selsai dibangun, sudah ambruk. Terlebih, kondisi tanah di sini pegunungan dan strukturnya labil dan mudah terkikis hingga rawan longsor. Apalagi nanti ketika menanggung beban gadung yang besar," jelas Taqiuddin. 

Ia mendesak agar pengerjaan proyek ditunda agar tidak merugikan masyarakat setempat jika terjadi sesuatu.

Warga lainnya, Senirip menjelaskan apa yang dilakukan warga ini wajar sebagai bentuk kehati-hatian. 

"Apalagi pihak pelaksana dari awal tidak terbuka pada masyarakat," ujar Senirip. 

Apalagi, papar dia, kelak Puskesmas juga akan digunakan oleh masyarakat di empat desa yakni Desa Batu Jangkih, Montong Ajan, Montong Sapah dan Desa Kabul. 

"Kita senang dibangun Puskesmas, tetapi kalau dikerjakan asal-asalan warga juga khawatir," katanya. 

Selain itu karena tidak adanya transparansi yang membuat warga bertanya-tanya.

"Masjid saja ada plang proyeknya, ini fasilitas umum yang sumber anggarannya dari pemerintah kok tidak jelas," cetusnya.

Selain dikerjakan asal-asalan dan tidak transparan, pengerjaan proyek Puskesmas Batu Jangkih diduga sudah melebihi batas waktu. 

Deviasi proyek ini mencapai 18 persen keterlambatan progress pembangunannya.

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, pihak kontraktor sudah diberi surat peringatan (SP) pertama untuk deviasi.

"PPK dari Dikes Lombok Tengah sudah berikan teguran, SP 1 untuk kontraktornya karena diduga deviasi 18 persen," ujarnya.

Pemdes dan BPD Batu Jangkih sudah menggelar pertemuan dan memanggil pihak kontraktor dari CV Rangga Makazza pada Selasa (7/9/2021).

Dalam pertemuan itu pihak kontraktor, Juliani Hidayatullah mengatakan, pihaknya sudah mengerjakan proyek tersebut sesuai spek yang ada.

"Kalau kami kerjakan tidak sesuai dengan gambar, pasti akan ditolak oleh dinas dari awal," katanya.

Namun demikian, apapun alasan kontraktor, warga setempat tetap mempertanyakan proyek tersebut.

Warga meminta pihak Dinas Kesehatan Lombok Tengah untuk mengontrol dan mengecek kondisi pembangunan di lapangan.

"Masalahnya yang dikerjakan ini adalah fasilitas kesehatan untuk masyarakat.Jangan sampai masyarakat dirugikan karena dikerjakannya asal-asalan," tegas Taqiuddin.