Incinews.net
Rabu, 14 Juli 2021, 10.31 WIB
Last Updated 2021-07-14T02:49:00Z
Covid19Lombok TengahNTB

Antusiasme Masyarakat Tinggi, Politisi Demokrat Sayangkan Stok Vaksin Kosong di Lombok Tengah


Foto: Sekretaris Komisi I DPRD NTB bidang Hukum dan Pemerintahan H. Rais Ishak.

MEDia insan cita, Mataram: Masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, menyambut hangat program vaksinasi masal yang dilakukan Polres setempat. Di mana,  sejak tanggal 26 Juni hingga 4 Juli lalu,  tercatat sudah ada sekitar 33 ribu orang yang sudah divaksin. 

Sehingga, raihan sasaran warga yang sudah divaksin itu, menempatkan Polres Loteng paling tertinggi pencapaiannya bila dibandingkan daerah lainnya di NTB. 

Meski demikian, tingginya antusiasme warga tersebut tak disambut kesiapan stok vaksin yang tersedia. Di laporkan, hingga kini, stok vaksin di Loteng masih kosong. 

Akibatnya, warga dari berbagai kecamatan di Loteng, sejak Jumat (9/7) hingga Minggu (12/7) terpaksa banyak yang pulang ke rumahnya, lantaran tidak terlayani oleh petugas. Padahal, mereka sudah datang mengantri sejak pagi hari. 

Kondisi stok vaksin yang terbatas juga terjadi di Kabupaten Lombok Timur. Sehingga, aparat Polres setempat terpaksa memokuskan pada warga lansia terlebih dahulu untuk pemberian layanan vaksinnya.  

Sekretaris Komisi I DPRD NTB bidang Hukum dan Pemerintahan H. Rais Ishak menyayangkan kesigapan jajaran Pemprov NTB melalui Satgas Penanganan Covid-19 yang tidak responsif menyiapkan stok bagi daerah-daerah yang telah 

Padahal, program vaksinasi yang digerakkan jajaran polres dan polsek di seluruh NTB, dibawah komando langsung Kapolda dan Kapolres setempat telah on the track. 

"Kami minta Pemprov harus segera memperjuangkan ketersedian pemenuhan kebutuhan vaksin di daerah di NTB. Salah satunya, di Loteng maupun di Lotim. Tolong,   jangan  sampai kita kehilangan momen disaat kesadaran dan partisipasi masyarakat cukup tinggi untuk mau divaksin tersebut," ujar Rais pada POS BALI, kemarin.

Politisi Demokrat itu mendaku, agar momen berharga dari masyarakat untuk siap bahu membahu dan tanggung jawab guna menyukseskan program memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bersama pemerintah itu terputus begitu saja. 

Menurut dia, kesadaran masyarakat yang timbul untuk memelihara kesehatan itu, lantaran mereka juga telah mengetahui manakala anggaran untuk penanganan covid cukup besar. 

"Intinya, jangan sampai terputus proses vaksinasi ini. Apalagi, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Disini, sikap responsif dan kepekaan harus dikedepankan dengan cepat berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk kesiapan vaksinnya," tegas Rais.

Terkait dengan tingginya masyarakat untuk divaksin. Politisi asal Dapil Lombok Tengah Utara itu berharap agar pendataan harus benar-benar valid. 

Sebab, hal itu akan memudahkan laporan untuk jumlah vaksin yang disiapkan dan berapa yang sudah di vaksin. Oleh karenanya, koordinasi antara Pemkab Loteng, dan Pemprov NTB harus benar-benar maksimal. 

Mengingat, lanjut Rais, di lapangan aparat kepolisian dan TNI melalui Babinsa dan Babinmaspolnya terpantau terus turun secara aktif menyolisasikan soal pentingnya vaksin pada masyarakat di wilayah desa dan dusun-dusun.

"Soal terjadi penundaan vaksinasi, saya minta  Pemprov harus menindaklanjuti, dan jangan sampai semangat masyarakat kendur lagi untuk vaksinasi," ucapnya.

Rais juga mengimbau kepada masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi tidak kendor dalam menjalankan Prokes.

"Bukan berarti aman dari virus, tapi paling tidak tubuh kita tidak mudah terpapar virus lagi manakala Prokes tetap kita jalankan," tandas Rais Ishak.(Red)