Incinews.net
Selasa, 09 Maret 2021, 15.43 WIB
Last Updated 2021-03-09T07:53:31Z
MataramNTB

Pegawai BUMN Terpilih Jadi Ketua BPPD NTB, ASITA: Apa Boleh Karyawan Pos Jadi Pengurus BPPD?

Foto: Ketua DPD Asita NTB, Dewantoro Umbu Joka. 

MEDia insan cita, Mataram: SK Pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat telah diterbitkan. Nama Ari Garmono muncul sebagai Ketua BPPD NTB.

Sederet nama lain muncul seperti, Dr Ainudin, Leja Kodi, I Ketut Murta Jaya, Askar Daeng Kamis, Ali Akbar, Gotami Nasdiswari, Lia Rosida dan Baiq Ika Wahyu Wardani.

Selain posisi ketua, Wakil Ketua BPPD dijabat oleh Lia Rosida. Sedangkan Sekretaris dijabat oleh Baiq Ika Wahyu Wardani. 

Munculnya nama Ari Garmono sebagai ketua membuat kaget Ketua DPD Asita NTB, Dewantoro Umbu Joka. Apalagi, Ari Garmono juga bekerja di PT Pos Indonesia sebuah BUMN. Dia merasa kaget jika pegawai BUMN justru rangkap jabatan mengurus BPPD NTB.

"Masya Allah masak iya, apa boleh sih. Tapi riskan juga ya. Apa boleh karyawan pos jadi pengurus BPPD," kata Umbu, Senin, (8/3/2021).

Dia mengatakan, BPPD adalah lembaga swasta yang bersifat mandiri, namun bukan berarti lembaga tersebut bisa asal-asalan menentukan pengurus. 

"BPPD pegang kebijakan promosi. Itu tidak main-main. Mungkin orangnya punya keahlian tapi kita tidak tahu orangnya ini. Seharusnya Pak Kadis (Kadispar) jelaskan," ujarnya.

Untuk diketahui, syarat masuk dalam pengurus BPPD terdiri dari unsur penentu kebijakan yang masing-masing empat orang dari asosiasi kepariwisataan, dua dari asosiasi profesi, satu dari asosiasi penerbangan dan dua dari pakar atau akademisi. Sementara hingga saat ini Umbu Joka belum mengetahui Ari Garmono masuk pada unsur mana.

"Makanya bapak ini mungkin punya keahlian khusus," selorohnya.

"Saya tidak tahu penentuan itu bagaimana. Kan undang-undang belum diubah, tetap empat asosiasi kepariwisataan. Saya lama-lama apatis, enggak ngerti cara menafsirkan undang-undang oleh Pemprov," cetusnya.

Umbu mengaku tidak mengetahui siapa Ari Garmono. Dia mengatakan tidak pernah mendengar nama Ari Garmono dan berinteraksi dengannya.

"Dengar enggak pernah, tidak pernah ketemu orangnya. Di dunia pariwisata pelaku pariwisata saya kenal semua. Asosiasi berapa biji tidak banyak. Bagi saya memang asing. Saya tidak pernah berinteraksi satu kali pun," katanya.

Dia mengatakan baru mengenal Ari beberapa hari belakangan ini setelah ramai diperbincangkan masuk dalam SK pengurus BPPD NTB. Namun di lagi-lagi tidak mengenal Ari Garmono.

"Pariwisata NTB bukan barang baru saya sudah 18 tahun. Maaf saya tidak kenal," katanya. (Red/O'im)