Incinews.net
Kamis, 20 Agustus 2020, 20.49 WIB
Last Updated 2020-08-21T07:21:50Z
NTBPilkda

DPP BPD Gerindra HBK: Kader yang Tolak Jagoan Dukungan Partai di Pilkada Silahkan Keluar

Foto:  H. Bambang Kristiono, SE (HBK).

Mataram, incinews.net: Vidio papan Sekretariat Gerindra ranting Desa Madawau Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima-NTB heboh di Sosial media (FB).

Alasan Para Kader didikan eks Ketua DPC Gerindra H. Syamsuddin, SH, S. Sos, juga menegaskan bahwa Partai Gerindra saat ini tidak memperhatikan kadernya, sehingga mereka sepakat untuk keluar dan mendukung pasangan, (SYAFA'AD).

Eks Ketua Ranting Gerindra Desa Madawau Suryadin yang dikonfirmasi media infobima.com via seluler, Sabtu (15/8/20) membenarkan aksi pencopotan papan yang dimaksud.

Pihaknya beralasan bahwa Partai Gerindra di Kabupaten Bima hari ini tidak memperhatikan para kader di bawah. Apalagi tidak mendukung pasangan, (SYAFA'AD) pada Pilkada mendatang. "Video itu, benar. Kami mencopot karena kecewa dengan Gerindra hari ini yang tidak memperhatikan kadernya sendiri," jelasnya.

Ia juga menegaskan, bahwa dirinya siap keluar jadi kader, bila Gerindra tidak sejalan dengan arus rakyat. Sebab, rakyat hari ini menginginkan sebuah Perubahan di Kabupatrn Bima bersama, (SYAFA'AD).

"Harusnya Gerindra memikirkan hal ini. Arus rakyat yang ingin perubahan tidak bisa kita lawan," pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, katakan, saya sudah memberikan petunjuk-petunjum serta arahan-arahan kepada pimpinan DPD Partai Gerindra Prov. NTB untuk mengantisipasi peristiwa-peristiwa seperti ini tidak terus berlanjut.

"Bahwa Partai Gerindra, dengan pertimbangan yang sangat matang, telah memutuskan mendukung IDP-DAHLAN dalam Pilkada 2020.Terlebih saudara Dahlan adalah kader inti Partai, dan menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bima," kata H. Bambang Kristiono, SE (HBK) saat dikonfirmasi media ini, Kamis (20/8/2020)

Sebelumnya, sambung ia, Ketum/KDP Partai Gerindra dalam KLB tanggal 8 Agustus 2020 yang lalu telah menyampaikan pesan bahwa sebagai Partai Komando, setiap kader diwajibkan loyal dengan kebijakan dan keputusan Partai.

"Bagi mereka yang tidak bisa terima, dan tidak segaris dengan kebijakan Partai, walaupun dengan berat hati, dipersilahkan untuk keluar dari Partai. Tidak ada paksaan untuk seseorang, atau sekelompok orang, untuk berada di barisan Partai Gerindra," beber Pria yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI Dapil NTB-II/P. Lombok.

Kambali ia tegaskan, pihaknya Sama sekali tidak ada masalah untuk Partai Gerindra. Tapi adalah juga hal yang sangat tidak elok, mengklaim diri sebagai kader dan pejuang Partai Gerindra, tapi tindak tunduk dan perbuatannya tidak menunjukan jadi diri sebagai kader Partai Gerindra.

"Silahkan mereka keluar, tidak ada masalah bagi kami, itu hak pribadi orang perorang, tapi jangan teriak-teriak dan bawa-bawa nama Partai Gerindra, karena aturan main dan tradisi kami sebagai kader tidak mentolerir perilaku-pelaku seperti itu," tegasnya.

"Saya dapat pastikan bahwa apa yang mereka lakukan, dengan mempertontonkan kepongahan, kesombongan, kearoganan, dan ketidak-patuhan terhadap garis kebijakan Partai justru akan semakin menumbuhkan kecintaan rakyat kepada Partai Gerindra," tambahnya.

Ia kembali ungkapkan, saya pastikan, bahwa mereka hanyalah segelintir orang, dan tidak mencerminkan sikap kader secara keseluruhan, yang tidak memiliki pengaruh apapun atas tumbuh kembangnya Partai Gerindra.

"Kami melihat bahwa hal tersebut memang sudah direncanakan, dipersiapkan oleh lawan-lawan politik IDP/Dahlan karena baru muncul segera setelah IDP/Dahlan resmi menjadi pasangan Cakada yang didukung Partai Gerindra,"tutupnya. (red)