Incinews.net
Minggu, 15 Maret 2020, 20.00 WIB
Last Updated 2020-03-15T13:43:58Z

Virus Corona, Sementara Sekolah, Perguruan Tinggi dan Wisata 3 Gili Ditutup

Foto: Gubernur NTB, Didampingi Kadiskominfotik, Sekda dan Kadis Kesehatan. (O'im)

Mataram, incinews.net: Dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di Nusa Tenggara Barat, Forum Komuniaksi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengadakan rapat terbatas (Ratas), Minggu (15/3/2020) dikantor Gubernur NTB.


Gubernur NTB, Dr. Zulkifliemansyah mengatakan, walaupun NTB tidak masuk dalam delapan daerah yang terdampak Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah Pusat, namun untuk memberi perlindungan, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat maka NTB akan menetapkan siaga darurat bencana non alam Codiv-19.


Pembuatan Surat Edaran Gubernur kepada para KDH Kabupaten/Kota, untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dengan cara sederhana agar bisa di sosialisasikan di masyarakat masing-masing.


“Di tempat yang dianggap rawan atau terindikasi Virus Corona, agar sediakan penyemprotan disinfektan di lokasi rawan tersebut,” kata Gubernur NTB, Dr. Zulkifliemansyah.


Selain itu, kata dia, meliburkan Sekolah dan Perguruan Tinggi di NTB selama dua pekan. Terkecuali ada Sekolah yang sedang mengadakan ujiam Nasional.


"Untuk mengantisipasi siswa-siswi tersebut berlibur ke tempat-tempat umum menghindari penyebaran Covid-19 maka siswa-siswi, mahasiswa yang diliburkan tersebut diberi tugas tambahan,"bebernya.

Tapi, sambung ia, yang libur ini bukan berarti mereka santai-santai, karena ada di daerah ketika diliburkan justru berkumpul di mall berkumpul liburan menyebabkan penyebarannya lebih masif, tapi diberikan tugas tambahan mungkin dengan online, distart learning dan lain sebagainya,” jelas Dr Zul.


Selain meliburkan sekolah, Memperketat pintu masuk wisatawan baik melalui udara maupun melalui darat. Namun jalur udara katanya mudah dikontrol sehingga tetap dibuka. Tapi untuk sementara Pemprov menutup mobilitas yang berasal ke Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. “Kenapa ini dilakukan karena kontrolnya relatif agak susah,” ujarnya.


Selanjutnya para ASN-ASN Pemprov maupun Kabupaten/kota dilarang untuk bepergian keluar daerah termasuk anggota DPRD.


“Kecuali hal-hal yang betul-betul mendesak karena kita ingin melihat dua Minggu ini seperti apa perkembangannya,” tegas Gubernur.


Gubernur juga, selain menutup objek wisata tertentu khususnya tiga gili bagi Warga Negara Asing (WNA) dan menutup lokasi tambang MNNT di Sumbawa Barat bagi WNA.


“Kita akan memperketat pemeriksaan awak kapal barang yang masuk ke NTB, untuk kapal barang tetap di ijinkan masuk karena menyangkut berbagai kebutuhan logistik untuk masyarakat kita,”katanya.


Di sisi lain pihaknya akan memperkuat pelibatan komunitas dengan menjadikan tempat ibadah serta tokoh Agama dari semua kalangan untuk penguatan sosialisasi dan memperkuat kewaspadaan masyarakat hingga tidak terjadi kepanikan dan bekerja sama dengan Ormas yang ada di daerah.


“Tentu untuk pengendalian secara terstruktur, akan kita bentuk gugus tugas pada tingkat Provinsi,” cetusnya. (red)