Incinews.net
Jumat, 20 Desember 2019, 21.49 WIB
Last Updated 2019-12-20T14:35:47Z
HeadlineOrganisasi

Kekerasan Perempuan & Anak Tinggi, Kohati HMI Dompu Dialog Keperempuanan


Dompu,incinews.net -Korps HMI-Wati (KOHATI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dompu menggelar dialog keperempuanan dengan tema "Perempuan dan masa depan Dompu" di Gedung PKK Kabupaten setempat, Jum'at (20/12/2019) sore.

Mewakili Bupati Dompu, Drs H Gajiamansyuri, M.Ap., mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Kohati HMI Cabang Dompu. Katanya, kegiatan-kegiatan semacam itu harus tetap dan terus dilakukan.

Ia berharap kedepan Kohati HMI dapat bersinergi dengan oraganisasi-organisasi perempuan lainnya di Dompu. "Insya Allah kedepan kami akan hadirkan program untuk organisasi keperempuanan seperti Kohati HMI agar mensosialisasikan ke desa-desa yang rawan kekerasan, bunuh diri dan pelecehan seksual tentang keperempuanan," terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Dompu, Caca Handika., menyatakan bahwa kegiatan itu digelar sebagai upaya menyambut hari ibu tahun 2019. "Kami ucapkan selamat hari Ibu ke 91. Semoga ibu-ibu di seluruh Indonesia tetap diberikan umur panjang dan kesehatan," harapnya.


Katanya, belakangan muncul faham Feminisme yang mengaku memperjuangakan hak-hak perempuan. Tapi faktanya jestru tidak sesuai kenyataan. Malah kaum perempuan di marjinalakan di berbagai aspek kehidupan dan bahkan dilecehkan.

Hal itu bisa dilihat bersama dari berbagai macam fenomena yang terjadi khususnya di Kabupaten Dompu akhir-akhir ini. Kekerasan terhadap anak dan perempuan dinilai cukup tinggi dan marak terjadi. Mulai dari dugaan pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum guru Madrasah terhadap muridnya sendiri, kasus pemerkosaan dan KDRT. Lebih mengerikan lagi seorang perempuan atau ibu tega membuang bayi perempuan nya sendiri.

"Kerasan terhadap perempuan dan anak di Dompu tahun 2018 lalu ada sekitar 381 kasus dan jika ditambah tahun 2019 cukup tinggi," tuturnya.

Menurutnya, hal semacam itu harus ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. Minimal ada upaya pencegahan terutama persoalan perempuanan dan anak. Selain itu, dibutuhkan peran strategis dari kaum perempuan lainya.

Katanya, tidak salah ketika seorang perempuan diberikan kepercayaan serta berperan penting diberbagai bidang dan sendi kehidupan. Sebab ujung tombak pembangunan sebuah daerah dan negara adalah perempuan.

Oleh karenanya, mulai saat ini perempuan-perempuan yang ada di Bumi Ngahi Rawi Pahu harus menunjukan eksistensi serta potensi-potensi yang dimiliki ke ruang publik agar perempuan tidak direndahkan. Jangan sampai perempuan-perempuan Dompu merendahkan diri serta terhanyut dalam era kekinian.

"Kami berharap semoga kegiatan dialog keperempuanan ini mampu menjawab keresahan-keresahan perempuan yang terjadi di Dompu. Semoga hasil diskusi ini melahirkan sebuah rekomendasi untuk kita kawal secara bersama demi daerah kita tercinta," tuturnya.

Lebih jauh dijelaskannya, narasumber di kegiatan dialog tersebut merupakan perempuan-perempuan hebat yang ada di Bumi Ngahi Rawi Pahu.


Diantaranya, anggota DPRD Kabupaten Dompu 2 (dua) periode, Nadirah, SE., Akt yang menyampaikan materi tentang peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah.

Selain itu, DP3A Dompu diwakili Kasi Pengaduan Perempuan dan Anak menyampaikan materi mengurai akar dan resolusi terhadap kekerasan perempuan dan anak. Serta dari aktifis perempuan, Nursamsiah SH., menyampaikan materi tentang peran perempuan dalam mengahadapi revolusi 4.0. (inc)