Incinews.net
Jumat, 25 Oktober 2019, 00.33 WIB
Last Updated 2019-10-24T22:47:50Z
HeadlineLingkungan

KPH Ampang Riwo Soromandi, Giat Awasi Hutan dan Bermitra dengan Masyarakat

Ilustrasi  (Sumber  istimewa) 

Dompu, Incinews.Net - Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ampang Riwo Soromandi, akan melakukan penanganan pembabatan hutan secara liar di Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima yang bekerja sama dengan masyarakat.

Kepala Seksi Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat, Ir. Iswanto menjelaskan untuk penanganan hutan wilayah Kecamatan Donggo tetap dilakukan patroli dan pembinaan terhadap masyarakat setempat, serta mengarahkan agar tidak melakukan perambahan secara meluas, ungkapnya.


"Patroli rutin tetap kita laksanakan, biasanya ketika kita turun mereka lari dan meninggalkan mesin sensonya. Apabila kita menemukan masyarakat yang merambah hutan, akan kita bina," ujar Iswanto, beberapa  waktu yang lalu.

Dikatakan Iswanto, selanjutnya hutan yang sudah dirambah, akan dilakukan pola pendekatan kemitraan. Dengan delapan kelompok yang sudah kita coba inisiasi disertai diserahkannya Nomor Kartu Keluarga (NKK) oleh delapan kelompok itu, jelasnya.

 "Kami lakukan pola kemitraan termasuk wilayah Desa Mbawa berkeja sama mengurangi perambahan hutan secara liar yang dilakukan warga sekitar wilayah Donggo," katanya.

Iswanto juga menjelaskan, fungsi hutan ada dua, hutan lindung dan hutan produksi. Di Donggo gak ada hutan produksinya haya ada hutan lindung. Jadi pengelolaannya berupa jasa lingkungan,  pariwisata, perekonomian dengan berkerjasama melalui kemitraan dengan KPH."Di hutan lindung, tidak boleh menebang pohonnya, hanya dimanfaatkan jasa lingkungannya saja, diambil getahnya, kalau ada tempat wisata alamnya kita manfaatkan sekaligus airnya", tambahnya.

Lanjutnya, "berbeda dengan hutan produksi, menanam jahe, kunyit, kemiri, dan kopi sebagai sistem pengelolaannya, jadi kalau menebang pohon tidak boleh.Hutan harus tetap terjaga dan bisa dipertahankan karena ini kondisinya sudah sangat luar biasa sekarat, dan memicu pihak terkait agar tidak membabat hutan secara liar", Tutupnya.  (Inc)