Incinews.net
Selasa, 10 September 2019, 13.50 WIB
Last Updated 2019-09-10T05:50:28Z
HeadlineOpini

Kedangkalan Befikir Dalam Menyimpulkan Kepemimpinan HM. Lutfi di Kota Bima

Tanggapan terhadap opini Muhammad Isnaini di Incinews.Net ,9 September 2019 

 Oleh : M. Ardiansyah
Pengurus PKB kota bima.

Uraian opini yang diciptkan oleh Muhammad Isnaini menunjukan bagaimana kedunguan dan kedangkalan berfikir Isnaini dalam menilai dan menyimpulkan kepemimpin sosok HM. Lutfi.

Opini tersebut hanya mengkonfirmasj kebencian personal dan sentiment negatif personal Isnaini terhadap sosok HM. Lutfi. Hal itu sangat terlihat dari cara bangunan opini yang sama sekali tidak berbasis pada fakta dan data atas apa saja yang telah ditorehkan oleh HM. Lutfi dalam umur kemimpinanya yang baru seumur jagung.

Karena memang Isnaini bukan warga Kota Bima dan tidak hidup di Kota Bima sehingga sangat dangkal untuk melihat perubahan yang telah terjadi di Kota Bima. Al hasil kesimpulan Isnaini dalam menilai kepemimpinan sosok HM. Lutfi hanya dipenuhi oleh sentiment dan ketidak sukaan personal.

Isnaini memaksakan diri untuk terburu buru memberikan kesimpulan negatif terhadap kepemimpinan HM. Lutfi, sehingga mengabaikan kaidah ilmiyah berbasis fakta dan data.  Padahal begitu banyak fakta dan data perubahan dan kebijakan sebagai bentuk implementasi dari janji program yang telah dilakukan oleh HM. Lutfi sebagai walikota

Kepemimpinan Lutfi Feri telah mampu menutupi peluang kebocoran penerimaan PAD pada periode pemerintahan sebelumnya yang hanya mencapai 33 milyar pertahun meningkat menjadi 50.milyar pertahun.

Peningkatan oprasional RT/RW 500 ribu perbulan juga telah dilakukan, demikian halnya dengan pembagian kartu BPJS gratis untuk seluruh warga Kota yang sebelumnya masih ada kurang lebih 20.000 warga yang belum memiliki kartu BPJS. Semua ini tentu adalah komitment terhadap memberikan pelayanan kepada warga sebagai komitment terhadap agenda perubahan itu sendiri.

Penataan kawasan wisata Lawata untuk memberikan kenyamanan pengunjung wisata sekaligus para pedagang yang sebelumnya tercecer dan termarginalkan sepanjang trotoar jalan, juga merupakan bagian dari pemberian akses pedagang dalam meningkatkan pendapatkan sekaligus memanusiakan para pedagang kelontong sebagaimana mestinya.

Penyelesain pembangunan rumah relokasi telah dilakukan dengan baik oleh pemerintah Kota Bima yang menghasilkan rumah relokasi yang lebih layak dan berkualitas jika dibandingkan dengan rumah relokasi yang dibangun pada zaman sebelum HM. Lutfi menakodai kepemimpinan di Kota Bima.

Semua itu luput dari kesimpulan Muhammad Isnaini karena kedunguan dan sentiment personal Isnaini terhadap sosok HM. Lutfi telah mengubur intelektualitas seorang Muhammad Isnaini.

Demikian halnya kebijakan pemerintahan Lutfi Feri yang menggelontorkan anggaran besar kurang lebih 30 milyar untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Raya yang bertahun tahun terabaikan dalam pembangunan Kota Bima sebelumnya, merupakan bentuk komitment HM. Lutfi sebagai walikota dalam menunaikan janji program yang telah diikrarkan.

Lagi lagi kritik Muhammad Isnaini terhadap sikap Istri walikota yang melaporkan beberapa okmum menunjukan kedunguan dan kedangkalan berfikir seorang Muhammad Isnaini, karena gagal paham dan tidak dapat membedakan antara kritik dan penghinaan.

Semestinya Muhaamad Isnaini mengapreseasi bahwa negara hukum harus mengedepankan supremasi hukum, sehingga public mendapatkan pendidikan politic dalam memberikan kritik kepada pemerintah yang lebih baik dan lebih konstruktif. Harusnya langkah Istri Walikota diapreseasi sebagai bentuk komitment terhadap penegakan supremasi hukum.

Rasanya terlalu dini untuk memberikan kesimpulan terhadap kepemimpinan Lutfi Feri mengingat janji program akan ditunaikan selama lima tahun dan tentunya tidak bisa dilakukan dalam satu waktu melainkan dalam tahapan sesuai dengan sistem yang berlaku.

Masih banyak program program pro kerakyatan dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan warga yang akan dilakukan oleh pemerintahan Kota di bawa kepemimpinan Lutfi Feri kedepan, karena memang Kota ini harus berubah menjadi lebih baik dan lebih sejahtera.