Incinews.net
Sabtu, 13 Juli 2019, 19.12 WIB
Last Updated 2019-07-13T11:12:34Z
HeadlinePolitikSosial

Penantang Banyak, Jalan Kemenangan IDP Semakin Mudah

Foto : Muhammad Isnaini AR, 
Direktur Eksekutif Independent Democracy Policy

Bima,Incinews,Net- Riuh rendah publik terkait Pilkada 2020 di Kabupaten Bima semakin hari semakin ramai. Analis dan spekulasi politik bermunculan, tiap elemen masyarakat melibatkan diri. Tak heran, isi obrolan mereka tak jauh dari seputaran pembicaraan tentang Pilkada.

Menurut Muhammad Isnaini AR, Direktur Eksekutif "Independent Democrazy Policy" bahwa dalam perhelatan Pilkada 2020, IDP sapaan akrab Indah Damayanti Putri Bupati Patahana masih menjadi Rising Star (Bintang Bersinar). "IDP cahayanya masih memilaukan untuk penantang maupun bagi yang ingin berpasangan dengannya. IDP cukup menakutkan untuk dilawan bahkan oleh Wakil Bupati sekarang. Maka tak heran, DAHLAN pun masih sangat sangat malu untuk menyatakan diri siap melawan IDP" jelas Pemuda yang juga Wakil Ketua KNPI NTB ini.

Lebih lanjut Isnaini menjelaskan, untuk mengalahkan IDP para penantang harus menyatukan kekuatan secara full. Seluruh energy mereka harus dikeluarkan jika ingin memberi perlawanan berarti terhadap IDP. "IDP Masih menjadi raksasa politik di Bima. Tanda itu terlihat cukup jelas bagi yang menyadarinya. Sesungguhnya figur yang muncul sekarang hanyalah muncul sebagai manufer politik dengan harapan menjadi wakil IDP" Ucapnya. Pada Sabtu (13/7).

Soal spekulasi akan banyak kandidat yang melawan IDP, Isnaini tertawa sambil mengatakan langkah tersebut merupakan langkah yang sangat memudahkan IDP Untuk memenangkan pertarungan. "Semakin banyak penantang, maka akan semakin mudah IDP Menang. Asumsi sederhananya sangat mudah, 2015 dapat 40% dan anggap pilkada ini turun 10% artinya IDP punya saldo elektoral 30%. Itulah titik starnya. Asumsi itu jika masyarakat benci IDP tapi nyatanya IDP mendapat nilai positif di Masyarakat maka bisa jadi naik di atas 40%" urai aktivis HMI Mataram ini.

Alasan di atas menurut Isnaini menjadi alasan yang cukup masuk akal sehingga sampai detik ini tidak ada figur yang cukup serius menantang IDP. Semua masih main petak Umpet. Bahkan sekelas PKS yang katanya Partai berkuasa di NTB tidak cukup berani melawan IDP. "Fenomena ini bisa menjadi tanda politisi di Bima semua ciut di hadapan IDP" ungkap Isnaini.

Sekretaris Sapma PP NTB ini menambahkan, kesalahan terbesar lawan politik IDP adalah fakumnya mereka menjadi Oposisi selama 4 Tahun ini. Mereka membiarkan IDP Berjalan mulus tanpa perlawanan berarti. "Politisi dan Partai politik di Bima telah menjadi oplosan selama 4 Tahun ini. Saat rakyat menjadi oposisi, partai politik dan wakilnya di dewan diam tanpa kata. Akibatnya sekarang IDP sulit dikalahkan. Makanya, bangun kembali kekuatan, bersatu. Jalan Head To Head merupakan langkah terbaik bagi lawan IDP jika ingin menang. Itupun masih sulit" tutupnya. (Inc)