Bima,Incinews.Net-
Direktur Sarangge Baca
Adipati,S.Pd dan Direktur Rumah Baca Al-Ayubi Sape selaku penggiat literasi kabupaten bima, melakukan perjalanan di kecamatan
langgudu. pada Sabtu (15/6).
Selaku penggiat literasi,vperhatian paling utama adalah kondisi pendidikan di berbagai pelosok
kabupaten bima, baik itu infraktuktur sekolah, sumber daya siswa,guru dan
lingkunganya,ungkap adipati.
Dipati
menjelaskan cerminan kehidupan dan pembangunan yang sebenarnya ada di pinggiran.
Kalau mau melihat kehidupan
dan pembangunan Indonesia sesungguhnya, maka lihatlah Indonesia bagian timur, kalau mau melihat kehidupan dan pembangunan nusa tenggara barat
(NTB), maka lihatlah kehidupan dan Pembangunan yang dilakukan diBima sebagai
ujung timur NTB, kalau mau melihat Kehidupan dan pembangunan di kabupaten bima,
maka lihatlah kehidupan dan pembangunan di bima bagian pinggiran dan pedalaman,
dengan sendirinya akan lihat kabupaten bima yang sesungguhnya,Katanya.
Terlihat
betul bagaimana perhatian, kehadiran dan keberpihakan negara tidak ada sama
sekali terhadap salah satu sekolah negeri di kecamatan langgudu kabupaten bima
yang sangat memprihatinkan baik keadaan fisik bangunan maupun sarana penunjang
lainnya yang tidak memadai,Jelasnya.
“Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Oi U’a Desa Dumu Kecamatan
Langgudu Kabupaten Bima yang didirikan 32 Tahun setelah Kemerdekaan, yakni
sejak tahun 1977, namun masih jauh dari kata layak”,Katanya.
Katanya, setiap warga negara mendapatkan Hak yang sama dan
dijamin oleh Negara yaitu hak mendapatkan pendidikan yang layak, namun
kontradiksi dengan realitas yang ada di SDN Inpres Oi U’a,Tegas Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam ini.
Amanah Undang-undangpun menegaskan tentang mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara tapi Perpustakaan Sekolah, jauh juga dari kata layak
termasuk bahan bacaanya, Terang Adipati.
“ Ada 65 Siswa dan 17 Guru Honorer dan PNS disekolah SDN Inpres
Oi U’a”,Katanya.