Incinews.net
Jumat, 22 Maret 2019, 17.14 WIB
Last Updated 2019-03-25T10:11:06Z
HeadlineHMIIMMMataram

Jokowi di Sambut Gubernur di Lombok Tengah, Mahasiswa Mataram Sambut Dengan Aksi Penolakan


Mataram,incinews.net: - Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Bandara International Lombok, Kabupaten Lombok Tengah Jum’at (22/3/2019) sekitar pukul 10.05 Wita menggunakan pesawat kepresidenan. Kedatangan mereka turut disambut oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah.

Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sementara di waktu yang bersamaan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Mataram yang tergabung mengatasnamakan "Aliansi Mahasiswa untuk Perubahan" menggelar aksi penolakan kedatangan Presiden Jokowi di NTB, perempatan Alfamart jalan gajah mada Pagesangan Kota Mataram, jum'at (22/03/2019).

Aksi penolakan tersebut, dinilai Jokowi gagal mensejahterakan rakyat Indonesia, ditambah lagi janji terhadap korban gempa lombok-sumbawa yang tidak tepat waktu. "Pembangunan rumah korban gempa belum mencapai target, seperti yang digembar-gemborkan rezim Jokowi. Pasalnya sebelumnya  BNPB berjanji rehabilitasi akan selesai Maret 2019. Nyatanya, masih jauh dari target,” sebut Korlap Aksi Hamsaturrahman.

Selain itu, sambung iya, Bantuan Pemerintah Pusat, Rp 50 Juta per rumah rusak berat, Rp 25 Juta per rumah rusak sedang, Rp 15 Juta untuk rusak ringan, untuk warga korban gempa Lombok tidak terealisasi dengan baik.

"Di beberapa daerah, rumah rusak berat hanya disalurkan Rp 10 Juta. Rp 50 juta hanya namanya saja” teriaknya.


Sementara, peserta aksi lainya, Haden dalam orasinya menyampaikan kekecewaannya terhadap Presiden Jokowi yang dituding sering melakukan kebohongan kepada masyarakat atas janji politiknya pada tahun 2014.

 “Jokowi gagal mensejahterakan rakyat, tolak kehadiran Jokowi di NTB,” teriaknya.

Selain mengkritisi soal penanganan pasca gempa, massa aksi mendesak pemerintah (Jokowi-Jk) agar mengeluarkan kebijakan khusus bagi petani jagung di NTB, terkait (bibit dan harga paska panen) serta mendesak pemerintah agar tidak menggunakan fasilitas negara dalam melakukan kampanye dan Stop komersialisasi aset Negara.

Aksi sejumlah mahasiswa tersebut sempat terjadi bentrok dengan aparat keamanan, mengakibatkan anggota polres mataram terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit, diduga dipukul massa aksi memakai kayu bambu, terlihat hidungnya mengeluarkan darah.(inc)